Terduga teroris Surabaya terkait jaringan Poso



JAKARTA. Tim Detasemen Khusus 88 Antiterori Polri kembali menangkap dua terduga teroris di Surabaya, Jawa Timur, Senin (20/1) malam. Salah seorang terduga teroris tersebut diduga terlibat jaringan Poso yang dipimpin oleh Santoso.

Identitas kedua teroris itu diketahui bernama Isnaini Ramdhoni (30) dan Abdul Majid (35). Isnaini diketahui tinggal di Jalan Pahlawan Gang Kemiri Nomor 51 RT 001/015, Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo.

Sementara Abdul Majid bertempat tinggal di Jalan Tanah Merah IV Sayur I Nomor 17, Kedinding, Kenjeran, Surabaya. Dari kedua terduga teroris tersebut, Isnaini diketahui terkait dengan jaringan Poso.  


“Untuk Isnaini mengikuti tadrib askari (latihan militer) ke Poso pada bulan Desember 2013 bersama-sama Santoso,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar melalui pesan singkat kepada wartawan.

Boy mengungkapkan, kedua pelaku berencana melakukan aksi pengeboman dan penyerangan terhadap sejumlah aparat kepolisian di Surabaya. Adapun sejumlah tempat yang menjadi sasaran para terduga teroris itu adalah dua buah pos polisi yaitu Pos Polisi Keputih, Kenjeran, Surabaya dan Pos Polisi Perak yang terletak di Jalan Jakarta, Surabaya.

Selain itu, keduanya juga berencana menjadikan sejumlah tempat hiburan sebagai sasaran, di antaranya Dollar THR, Gang Dolly, Galaxy yang terletak di Jalan Padegiling, Surabaya, dan tempat hiburan Colour di Jalan Sumatera, Surabaya.

“Keduanya merencanakan amaliyah pengeboman dan menggunakan senjata tajam terhadap polisi dan tempat hiburan,” kata Boy.

Sebelumnya diberitakan, kedua terduga teroris itu ditangkap di sebuah SPBU di Jalan Raya Kedung Cuek, Kecamatan Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur sekitar pukul 19.55 WIB. Setelah melakukan penangkapan, Densus 88 melakukan penggeledahan terhadap kediaman milik Majid.

Dari hasil penggeledahan tersebut, petugas menemukan dua buah bom yang diduga akan digunakan pelaku untuk mengebom pos polisi. "Ada dua yang kami temukan, yakni rangkaian bom yang di dalamnya berisi paku dan timer," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono di Surabaya, Senin (20/14).

Bom berbentuk tabung dengan panjang 20 centimeter dengan diameter lima centimeter. Di dalam tabung tersebut terdapat paku dan dilengkapi dengan timer. (Dani Prabowo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri