Terendah, Singapura hanya catat satu kasus baru corona di masyarakat



KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Singapura hanya mencatat satu kasus baru virus corona di masyarakat pada Jumat (15/5), kenaikan harian terendah sejak kebijakan "pemutus sirkuit" berlaku.

Negeri Merlion memulai pemutus sirkut sejak 7 April lalu. Dan, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong memperpanjang kebijakan pembatasan sosial tersebut hingga 1 Juni nanti.

Melansir Channelnewsasia.com, meski Singapura masih melaporkan 793 kasus pada Jumat (15/5), tapi sebanyak 792 infeksi di antaranya melibatkan pekerja asing yang tinggal di asrama buruh migran.


Baca Juga: Pertama di dunia, Singapura rilis tes serologi baru virus corona

Sementara jumlah harian pasien yang pulang dari rumahsakit melewati angka 1.000 untuk pertama kalinya, dengan tambahan 1.164 pasien virus corona yang pulih pada Kamis (14/5).

"Jumlah kasus baru di masyarakat telah menurun, dari rata-rata delapan kasus per hari pada minggu sebelumnya, menjadi rata-rata lima per hari dalam seminggu terakhir," kata Kementerian Kesehatan Singapura.

"Jumlah kasus yang tidak terkait di masyarakat juga telah menurun, dari rata-rata tiga kasus per hari pada minggu sebelumnya, menjadi rata-rata dua per hari dalam seminggu terakhir," ujar Kementerian Kesehatan.

Baca Juga: Kasus corona di Singapura lampaui 26.000, masih tertinggi di ASEAN

Hari ini, Jumat (15/5), Singapura meluncurkan tes serologi cPass mendeteksi antibodi, yang terbentuk oleh tubuh untuk melawan infeksi, dalam darah atau serum pasien.

Tujuan utama tes tersebut untuk melacak kontak, mendeteksi kasus tanpa gejala, dan menilai kekebalan kawanan. Singapura menggunakan tes serologis itu untuk pelacakan kontak.

Yang berbeda dari tes baru yang Duke-NUS Medical School Singapura kembangkan tersebut adalah hasilnya keluar hanya dalam waktu satu jam, bukan hari. Ini yang pertama di dunia.

Editor: S.S. Kurniawan