KONTAN.CO.ID - MADRID. Spanyol pada Kamis (30/4) melaporkan 268 orang meninggal akibat virus corona baru, jumlah harian terendah sejak 20 Maret, ketika negara itu bersiap-siap untuk melonggarkan pengunciannya yang ketat.

Tambahan angka kematian yang Kementerian Kesehatan Spayol rilis itu menjadikan jumlah total yang meninggal akibat pandemi di negeri matador menjadi 24.543, tertinggi keempat setelah Amerika Serikat, Italia, dan Inggris.

Melansir Channelnewsasia.com, ini adalah hari kelima berturut-turut jumlah kematian harian di Spanyol sekitar 300, dan itu adalah angka harian terendah sejak 20 Maret yang saat itu tercatat 235 kematian.

Jadi Sponsor Raya Run, Bank Raya Dorong Geliat Ekonomi Digital di Surabaya

Baca Juga: Kasus corona menurun, Thailand longgarkan pembatasan mulai 3 Mei

Jumlah kasus virus corona terkonfirmasi di Spanyol mencapai 213.435, meski pemerintah baru-baru ini mulai menghitung hanya pasien positif menggunakan tes yang dikenal sebagai PCR. Lebih dari 112.000 orang sembuh.

Para ahli kesehatan percaya, wabah virus corona terbesar di Eropa ini memuncak pada 2 April lalu, ketika 950 orang meninggal selama 24 jam. Sejak itu, jumlah korban di Spanyol secara bertahap menurun.

Hampir 47 juta orang di Spanyol sejak 14 Maret hidup di bawah salah satu penguncian paling ketat di dunia, dengan hanya orang dewasa yang boleh meninggalkan rumah untuk membeli makanan, obat-obatan, atau berjalan-jalan dengan anjing.

Baca Juga: Untuk pertama kali, Korea laporkan nol kasus domestik virus corona

Penguncian itu Spanyol perpanjang minggu lalu hingga 9 Mei. Tapi, Perdana Menteri Pedro Sanchez pada Selasa (28/4) mengumumkan rencana untuk secara bertahap mulai mengurangi pembatasan dalam empat fase hingga akhir Juni.