KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mengeluhkan maraknya importasi produk keramik jenis Homogeneous Tiles (HT) dari Cina, India, dan Vietnam. Keberadaan barang-barang impor tersebut di pasar dalam negeri disinyalir telah menekan kinerja industri keramik HT dalam negeri. Ketua Umum Asaki, Edy Suyanto mengatakan, dari total kapasitas produksi HT nasional yang mencapai 160 juta m2 per tahun, utilisasi produksi keramik HT nasional saat ini hanya mampu mencapai 46%. “Produk HT lokal terganjal oleh beberapa unfair trade terutama produk dari Cina dan India yang terindikasi melakukan praktik dumping, transhipment, dan pemberian export tax refund sebesar 14% dari Pemerintah Cina,” kata Edy dalam keterangan tertulis.
Terganjal keramik homogeneous tiles (HT) impor, ini harapan industri keramik lokal
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mengeluhkan maraknya importasi produk keramik jenis Homogeneous Tiles (HT) dari Cina, India, dan Vietnam. Keberadaan barang-barang impor tersebut di pasar dalam negeri disinyalir telah menekan kinerja industri keramik HT dalam negeri. Ketua Umum Asaki, Edy Suyanto mengatakan, dari total kapasitas produksi HT nasional yang mencapai 160 juta m2 per tahun, utilisasi produksi keramik HT nasional saat ini hanya mampu mencapai 46%. “Produk HT lokal terganjal oleh beberapa unfair trade terutama produk dari Cina dan India yang terindikasi melakukan praktik dumping, transhipment, dan pemberian export tax refund sebesar 14% dari Pemerintah Cina,” kata Edy dalam keterangan tertulis.