JAKARTA. Pengguna jalan tol perlu bersabar untuk menikmati jalan bebas hambatan Depok - Antasari. Meski sudah meneken perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) baru, pada Selasa (7/6), tetapi PT Citra Waspphutowo sebagai pemegang konsesi ruas tersebut belum bisa memulai pembangunan fisik.Ini terjadi lantaran hingga kini pembebasan lahannya belum mencapai 1%. Direktur Utama PT Citra Wasppuhutowo Tri Agus mengatakan, ruas tol ini terdiri atas dua seksi, yaitu seksi I sepanjang 12 km dari Antasari, Jakarta Selatan menuju Sawangan, Depok. Menurutnya, saat ini pembebasan lahan masih menunggu dana talangan pemerintah melalui badan layanan umum (BLU) sebesar Rp 380 miliar untuk seksi I."Rencananya akan cair pada November tahun ini, selain BLU kami juga mendapat dana bantuan melalui land capping," ujar Tri, di Jakarta, Selasa (7/6).Lanjutnya, proses pembebasan lahan untuk seksi I ditargetkan berlangsung selama dua tahun ke depan. Sehingga, diharapakan pada April 2013 konstruksi fisik bisa mulai dilakukan. "Awal Juni 2014 ditargetkan sudah dapat beroperasi," ujarnya.Tri menyebut, total nilai investasi yang dibutuhkan untuk membangun seksi I ini sebesar Rp 3,073 triliun. Dari nilai investasi sebesar Rp 3,073 triliun itu, perusahaan akan meminjam dari tiga perbankan yaitu Bank Mandiri, Bank Jabar Banten, dan Bank Negara Indonesia (BNI) senilai Rp 1,89 triliun, dengan tenor 10 tahun.Sementara, pembangunan fisik konstruksi seksi II, yaitu Sawangan - Bojonggede sepanjang 9,5 km, direncanakan mulai awal 2023. Dengan asumsi pada saat itu volume traffic sudah memadai untuk menjaga tingkat kelayakan investasi. Sedangkan nilai investasi pembangunan tahap II ini diperkirakan mencapai Rp 1,694 triliun."Dengan demikian diharapkan paling lambat awal 2024 keseluruhan ruas jalan tol Depok-Antasari sudah bisa beroperasi penuh. Saat ini administrasinya sudah tuntas, sebelumnya kami juga tengah melakukan pematokan lahan dan sosialisasi, tinggal menunggu pembebasan lahan," pungkasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Terganjal pembebasan lahan, konstrusi fisik tol Depok-Antasari baru dimulai 2013
JAKARTA. Pengguna jalan tol perlu bersabar untuk menikmati jalan bebas hambatan Depok - Antasari. Meski sudah meneken perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) baru, pada Selasa (7/6), tetapi PT Citra Waspphutowo sebagai pemegang konsesi ruas tersebut belum bisa memulai pembangunan fisik.Ini terjadi lantaran hingga kini pembebasan lahannya belum mencapai 1%. Direktur Utama PT Citra Wasppuhutowo Tri Agus mengatakan, ruas tol ini terdiri atas dua seksi, yaitu seksi I sepanjang 12 km dari Antasari, Jakarta Selatan menuju Sawangan, Depok. Menurutnya, saat ini pembebasan lahan masih menunggu dana talangan pemerintah melalui badan layanan umum (BLU) sebesar Rp 380 miliar untuk seksi I."Rencananya akan cair pada November tahun ini, selain BLU kami juga mendapat dana bantuan melalui land capping," ujar Tri, di Jakarta, Selasa (7/6).Lanjutnya, proses pembebasan lahan untuk seksi I ditargetkan berlangsung selama dua tahun ke depan. Sehingga, diharapakan pada April 2013 konstruksi fisik bisa mulai dilakukan. "Awal Juni 2014 ditargetkan sudah dapat beroperasi," ujarnya.Tri menyebut, total nilai investasi yang dibutuhkan untuk membangun seksi I ini sebesar Rp 3,073 triliun. Dari nilai investasi sebesar Rp 3,073 triliun itu, perusahaan akan meminjam dari tiga perbankan yaitu Bank Mandiri, Bank Jabar Banten, dan Bank Negara Indonesia (BNI) senilai Rp 1,89 triliun, dengan tenor 10 tahun.Sementara, pembangunan fisik konstruksi seksi II, yaitu Sawangan - Bojonggede sepanjang 9,5 km, direncanakan mulai awal 2023. Dengan asumsi pada saat itu volume traffic sudah memadai untuk menjaga tingkat kelayakan investasi. Sedangkan nilai investasi pembangunan tahap II ini diperkirakan mencapai Rp 1,694 triliun."Dengan demikian diharapkan paling lambat awal 2024 keseluruhan ruas jalan tol Depok-Antasari sudah bisa beroperasi penuh. Saat ini administrasinya sudah tuntas, sebelumnya kami juga tengah melakukan pematokan lahan dan sosialisasi, tinggal menunggu pembebasan lahan," pungkasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News