KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) ditutup merosot pada perdagangan hari Selasa (4/3) setelah sehari sebelumnya naik signifikan. Pada Selasa, IHSG terpangkas 139,25 poin atau longsor 2,14% ke level 6.380,40 di akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Total volume perdagangan saham di BEI mencapai 20,71 miliar dengan nilai transaksi Rp 13,26 triliun. Ada 473 saham yang turun, 110 saham yang naik dan 210 saham yang tidak berubah.
Baca Juga: Rawan Terkoreksi, Simak Proyeksi IHSG pada Perdagangan Senin (3/3) Analis Phillip Sekuritas Indonesia Joshua Marcius melihat, IHSG hari ini ditutup melemah seiring meningkatkan ketegangan perang dagang dan penerapan tarif balasan China ke Amerika Serikat (AS) terhadap produk agrikultur AS. “Pelemahan IHSG juga didukung oleh koreksi tajam dari sektor energi,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (4/3). Pada perdagangan besok (5/3), IHSG diprediksi akan melanjutkan pelemahannya karena terus terpantulkan pada area
dynamic resistance EMA20. Pergerakannya akan berada di rentang support 6.250 dan resistance 6.700 pada esok hari. Joshua pun menyarankan investor untuk mencermati pergerakan saham DKFT dan CARE pada perdagangan esok.
Baca Juga: Simak Proyeksi IHSG dari Phintraco Sekuritas untuk Perdagangan Hari Ini (25/2) VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi melihat, pelemahan IHSG terjadi meskipun aliran arus masuk asing mencapai Rp 594 miliar di seluruh pasar. “Sayangnya, IHSG gagal bergerak ke atas
resistance jangka menengah di level 6.670 atau MA20,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (4/3). Pelemahan IHSG itu lantaran pasar dipengaruhi oleh sejumlah sentimen. Terutama, pernyataan Presiden AS Donald Trump terkait kebijakan tarif yang akan tetap berjalan, termasuk juga untuk China. “Hal ini direspons negatif seiring dengan ketidakpastian yang meningkat pada inflasi dan ekonomi global,” paparnya. Audi pun memproyeksikan IHSG bergerak
mixed cenderung melemah dalam rentang level support 6.240 dan resistance 6.550. Indikator MACD menunjukkan pelemahan tren, sejalan dengan RSI yang terjadi pembalikan arah.
Baca Juga: Pekan Ini Longsor 7,83%, Tengok Proyeksi IHSG pada Senin (3/3) Pada Rabu, pasar dipengaruhi beberapa sentimen, terutama potensi pengumuman stimulus China yang diperkirakan akan membuat terjadinya aliran masuk dana asing. “Selain itu, kebijakan terkait penetapan harga batubara acuan (HBA), termasuk ekspor, cenderung menjadi sentimen negatif untuk emiten pertambangan batubara,” paparnya. Audi pun merekomendasikan
speculative buy untuk CARE dengan pergerakan di level
support Rp 202 per saham dan
resistance Rp 250 per saham. Rekomendasi
speculative buy disematkan untuk TAPG dengan level
support Rp 810 per saham dan
resistance Rp 900 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News