Tergencet tablet, pendapatan HP turun



SAN FRANSISCO. Beragam cara dilakukan oleh Hewlett Packard Co (HP) untuk menata lagi bisnisnya. Mulai dari efisiensi karyawan hingga rencana pemisahan unit usaha personal computer (PC) dan printer. Namun, kinerja keuangan HP tetap tergelincir. Dominasi Android dan Apple membuat smartphone dan tablet lebih digemari ketimbang PC.

Manajemen HP melaporkan penjualan pada kuartal empat tahun ini yang berakhir 31 Oktober turun 2,5% menjadi US$ 28,4 miliar dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yakni US$ 29,13 miliar. Para analis memperkirakan, penjualan HP bisa mencapai US$ 28,76 miliar.

Mengikuti penjualan, laba HP  pada periode sama juga tergerus 2,7% menjadi US$ 2,01 miliar atau sekitar US$ 1,06 sen per sahamnya.


Pada basis akuntansi yang lebih tradisional, keuntungan HP merosot 5,7% menjadi US$ 1,33 miliar atau sekitar US$ 70 sen per saham. "Saya selalu mengatakan bahwa perputaran bisnis tidak linear," ujar Meg Whitman, Chief Excutive Officer HP kepada analis lewat konferensi panggilan telepon ketika dia mulai menjadi CEO seperti dikutip dari Reuters.

Penjualan semua lini turun

Jika dilihat dari komposisi, hampir semua lini menyumbangkan penurunan pendapatan. Penjualan printer pada kuartal keempat turun 4%. Sementara, pendapatan jasa perusahaan juga ikut turun 7% di kuartal tersebut.

Kemudian penjualan grup perusahaan yang terdiri dari server dan storage turun 4%. Lini usaha perangkat lunak dan jasa keuangan kelompok masing-masing membukukan penurunan pendapatan 1%.

Hanya penjualan PC yang lebih baik yakni meningkat 4% dari tahun sebelumnya. Kenaikan ini disumbang oleh penjualan PC kepada perusahaan. Namun, untuk penjualan PC secara komersial diperkirakan akan melambat.

Whitman mengharapkan, penurunan pendapatan perusahaan akan lebih lambat di tahun depan. Layanan jasa yang diberikan oleh perusahaan merupakan faktor terbesar untuk mempengaruhi pertumbuhan usaha. Di tahun fiskal 2015, HP membidik target pendapatan antara US$ 3,83 sampai US$ 4,03 per saham, naik dari tahun ini yakni US$ 3,74.

Mengutip Bloomberg, Jeffrey Fidacaro, analis Monnes Crespi Hardt & Co mengatakan, Whitman akan ditantang membentuk divisi perusahaan untuk bisnis komputasi awan (cloud) dan bersaing dengan perusahaan internasional lainnya di tahun depan. "Nilai tambahnya akan membawa perusahaan menuju kondisi yang lebih baik," jelas Fidacaro.

Editor: Hendra Gunawan