Tergerus hampir 2%, IHSG menuju 4.000



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) benar-benar tak bertenaga pada pagi ini (29/9). Mengutip data RTI, pada pukul 09.13 WIB, indeks tercatat anjlok 1,86% menjadi 4.043,75.

Secara sektoral, tak ada satu pun sektor yang mengeluarkan sinyal hijau. Semua sektor melorot dengan penurunan di kisaran 1% hingga 2,4%. Tiga sektor dengan penurunan terdalam yakni: sektor industri lain-lain turun 2,46%, sektor industri dasar turun 2,40%, dan sektor infrastruktur turun 2,15%.

Sementara, saham-saham penghuni top losers pagi ini antara lain: PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk (DAJK) turun 10% menjadi Rp 351, PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) turun 9,86% menjadi Rp 329, dan PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA) turun 9,66% menjadi Rp 655.


David Nathanael, analis First Asia Capital mengatakan meningkatnya resiko pasar terutama akibat memburuknya ekonomi China dan ekspektasi kenaikan suku bunga The akhir tahun akan kembali menekan pergerakan saham dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Dia memperkirakan IHSG hari ini akan cenderung melemah akibat dampak turbulensi di bursa global. Dugaannya, IHSG akan bergerak dikisaran support 4.090 - 4.070 dan resistance 4.135- 4.165.

Sedangkan Lanjar Nafi, analis Reliance Securitas mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah yang terus menerus membuat investor asing cenderung mengambil langkah aman untuk merealisasikan investasinya. "Selain itu beberapa sektor industri pun terancam kesulitan menahan risko kredit akibat pelemahan nilai tukar," kata Lanjar.

Secara teknikal, lanjut Lanjar, IHSG seakan terus mengkonfirmasi pelemahan dari target symmetrical triangle yang minggu lalu telah break out negatif dengan target pelemahan hingga dibawah 4.000. Sinyal pembalikan arah masih belum terlihat Indikator Stochastic pun masih bergerak bearish cukup kuat namun telah mulai memasuki area jenuh jual dengan momentumnya pun terlihat sudah cukup murah.

Oleh karena itu, Lanjar memprediksi IHSG masih akan terkonsolidasi melemah tertahan dengan range pergerakan 4.080-4.175.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie