JAKARTA. Iming-iming gaji yang diterima petugas pemelihara prasarana dan sarana umum (PPSU) jadi penyebab banyak orang yang tertarik untuk bekerja sebagai petugas yang dikenal dengan nama "pasukan oranye" itu. Hal itulah yang diungkapkan sejumlah anggota pasukan oranye asal Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Salah satunya adalah Izul Wardana (21 tahun), pria yang menjadi pasukan oranye saat pertama kali dibentuk pada 2016. Pada saat mulai menjadi anggota pasukan oranye, gaji yang diterimanya adalah sebesar Rp 3,1 juta sebulan yang setara dengan nilai upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta 2016. Ia menyebut jumlah tersebut lebih besar ketimbang gaji saat ia masih bekerja di tempat lamanya.
Tergiur gaji, pelamar pasukan oranye membeludak
JAKARTA. Iming-iming gaji yang diterima petugas pemelihara prasarana dan sarana umum (PPSU) jadi penyebab banyak orang yang tertarik untuk bekerja sebagai petugas yang dikenal dengan nama "pasukan oranye" itu. Hal itulah yang diungkapkan sejumlah anggota pasukan oranye asal Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Salah satunya adalah Izul Wardana (21 tahun), pria yang menjadi pasukan oranye saat pertama kali dibentuk pada 2016. Pada saat mulai menjadi anggota pasukan oranye, gaji yang diterimanya adalah sebesar Rp 3,1 juta sebulan yang setara dengan nilai upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta 2016. Ia menyebut jumlah tersebut lebih besar ketimbang gaji saat ia masih bekerja di tempat lamanya.