KONTAN.CO.ID - Ekses spekulatif baru-baru ini dalam Shiba Inu, yang menimbulkan kekhawatiran tentang kesehatan pasar kripto yang lebih luas, tampaknya mendingin, volume perdagangan Coinbase periode 13-19 November menunjukkan. Shiba Inu menyumbang 6,72% dari total volume perdagangan pada bursa kripto yang terdaftar di Nasdaq itu, tergelincir ke posisi ketiga di belakang Bitcoin dan Ethereum, data Coinbase Institutional memperlihatkan. Kripto yang memproklamirkan diri sebagai pembunuh dogecoin itu menduduki peringkat teratas volume Coinbase dalam dua pekan terakhir, berkontribusi 16,6% terhadap total perdagangan di periode 6-12 November dan 25% selama 30 Oktober-5 November.
“Dalam hal perincian volume, BTC (Bitcoin) dan ETC (Ethereum) telah merebut kembali posisi teratas, sementara SHIB (Shiba Inu) di tempat ketiga untuk saat ini karena mania koin meme ritel mendingin,” sebut Coinbase Institutional dalam buletin mingguan, seperti dikutip CoinDesk. Baca Juga: Harga Bitcoin masih melayang di bawah US$ 60.000, bisa jatuh ke US$ 53.000 Meski begitu, Shiba Inu masih di depan kripto terkemuka lainnya, seperti Solana, Polkadot, Polygon, dan Chainlink. Shiba Inu yang didominasi pembeli ritel secara konsisten menjadi salah satu dari tiga kripto teratas yang diperdagangkan di Coinbase sejak minggu kedua Oktober lalu. SHIB mengambil tawaran beli yang kuat di paruh kedua bulan lalu, setelah Bitcoin mencatat rekor harga tertinggi baru. Kripto berbasis meme ini mencapai harga puncak baru di US$ 0,00008894 pada 28 Oktober, mengakhiri bulan lalu dengan lonjakan 830%. Banyak analis melihat lonjakan Shiba Inu sebagai tanda hiruk pikuk pembeli ritel yang sering diamati di puncak pasar yang lebih luas. Baca Juga: Bukan Dogecoin atau Shiba Inu, ini 5 cryptocurrency teropuler saat ini