JAKARTA. Pengembangan industri di luar pulau Jawa rupanya tidak mudah. Pasalnya, infrastruktur dasar yang tersedia belum memadai.Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, pembangunan infrastruktur merupakan hal penting untuk mendukung pengembangan pusat industri dalam koridor ekonomi di luar Jawa. "Kalau kita mau menyebarkan pusat industri di luar Jawa melalui kluster industri berdasarkan potensi wilayah harus disikapi dengan infrastruktur dasar," katanya, Rabu (13/4).Bila infrastruktur tersedia, dia mengatakan investor akan masuk. "Kalau mancing swasta pasti masuk setelah infrastruktur dasar ada," imbuhnya.Pemerintah saat ini masih membahas dana pembangunan proyek infrastruktur tersebut. Sedangkan untuk pengadaan lahan, Hidayat mengatakan tidak terlalu sulit lantaran sebagian besar tanah di daerah milik negara.Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, pembiayaan untuk meningkatkan infrastruktur dasar di luar pulau Jawa masih digodok. Rencananya, dana itu akan dialokasikan dalam APBN 2012.Sayang, Agus enggan menjelaskan berapa besar alokasi anggaran tersebut. Dia beralasan, pemerintah perlu mengkaji beberapa faktor dalam menentukan besarnya kebutuhan anggaran belanja negara, seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar rupiah, hingga produksi minyak.Yang pasti, pemerintah tidak sanggup memenuhi seluruh kebutuhan investasi infrastruktur yang mencapai Rp 1.429 triliun tersebut. Pemerintah hanya sanggup memenuhi 30% dari total kebutuhan tersebut. Sisanya, pemerintah berharap dari investor swasta.Adapun proyek koridor ekonomi itu meliputi koridor ekonomi Sumatera sebagai sentra produksi dan pengolahan hasil bumi dan lumbung energi nasional. Koridor ekonomi Jawa sebagai pendorong industri dan jasa nasional.Kemudian, koridor ekonomi Kalimantan sebagai pusat produksi dan pengolahan hasil tambang dan lumbung energi nasional. Koridor ekonomi Bali dan Nusa Tenggara sebagai pintu gerbang pariwisata dan pendukung pangan nasional.Lalu, koridor Sulawesi dan Maluku Utara sebagai pusat produksi dan pengolahan hasil pertanian, perkebunan, dan perikanan nasional. Serta, koridor Papua dan Maluku sebagai pengolahan sumber daya alam yang melimpah dan sumber daya manusia yang sejahtera.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Terhadang infrastruktur, pengembangan industri di luar Jawa sulit
JAKARTA. Pengembangan industri di luar pulau Jawa rupanya tidak mudah. Pasalnya, infrastruktur dasar yang tersedia belum memadai.Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, pembangunan infrastruktur merupakan hal penting untuk mendukung pengembangan pusat industri dalam koridor ekonomi di luar Jawa. "Kalau kita mau menyebarkan pusat industri di luar Jawa melalui kluster industri berdasarkan potensi wilayah harus disikapi dengan infrastruktur dasar," katanya, Rabu (13/4).Bila infrastruktur tersedia, dia mengatakan investor akan masuk. "Kalau mancing swasta pasti masuk setelah infrastruktur dasar ada," imbuhnya.Pemerintah saat ini masih membahas dana pembangunan proyek infrastruktur tersebut. Sedangkan untuk pengadaan lahan, Hidayat mengatakan tidak terlalu sulit lantaran sebagian besar tanah di daerah milik negara.Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, pembiayaan untuk meningkatkan infrastruktur dasar di luar pulau Jawa masih digodok. Rencananya, dana itu akan dialokasikan dalam APBN 2012.Sayang, Agus enggan menjelaskan berapa besar alokasi anggaran tersebut. Dia beralasan, pemerintah perlu mengkaji beberapa faktor dalam menentukan besarnya kebutuhan anggaran belanja negara, seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar rupiah, hingga produksi minyak.Yang pasti, pemerintah tidak sanggup memenuhi seluruh kebutuhan investasi infrastruktur yang mencapai Rp 1.429 triliun tersebut. Pemerintah hanya sanggup memenuhi 30% dari total kebutuhan tersebut. Sisanya, pemerintah berharap dari investor swasta.Adapun proyek koridor ekonomi itu meliputi koridor ekonomi Sumatera sebagai sentra produksi dan pengolahan hasil bumi dan lumbung energi nasional. Koridor ekonomi Jawa sebagai pendorong industri dan jasa nasional.Kemudian, koridor ekonomi Kalimantan sebagai pusat produksi dan pengolahan hasil tambang dan lumbung energi nasional. Koridor ekonomi Bali dan Nusa Tenggara sebagai pintu gerbang pariwisata dan pendukung pangan nasional.Lalu, koridor Sulawesi dan Maluku Utara sebagai pusat produksi dan pengolahan hasil pertanian, perkebunan, dan perikanan nasional. Serta, koridor Papua dan Maluku sebagai pengolahan sumber daya alam yang melimpah dan sumber daya manusia yang sejahtera.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News