KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah wilayah di Indonesia mengalami cuaca terik dan suhu panas beberapa waktu belakangan ini. Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan, suhu maksimum harian di Indonesia pada Oktober 2024 mencapai 37-38 derajat Celsius. Bahkan, pada Minggu (27/10/2024), suhu maksimum harian mencapai rekor 38,4 derajat Celsius, tercatat di Stasiun Meteorologi Gewayantana, Larantuka, Flores Timur.
”Suhu maksimum harian 38,4 derajat celsius ini merupakan rekor terpanas di Indonesia,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto, dikutip dari Kompas.id. Selain itu, suhu harian maksimum pada Minggu juga tercatat di Stasiun Meteorologi Perak I, Surabaya, sebesar 37,8 derajat celsius dan Stasiun Meteorologi Kertajati, Majalengka, sebesar 37,4 derajat celsius.
Baca Juga: Ini Penjelasan BMKG soal Suhu Panas dan Cara Mengeceknya Rekor terpanas terjadi pada Oktober?
Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Ida Pramuwardani mengatakan, BMKG melakukan pengukuran suhu di Indonesia, baik secara manual oleh pengamat cuaca maupun secara otomatis dengan Automatic Weather Station (AWS). "Perlu diketahui bahwa suhu maksimum harian merupakan suhu tertinggi yang diukur selama 1 hari, sedangkan suhu rata-rata merupakan suhu yang dirata-ratakan selama 1 hari," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (31/10/2024). BMKG mencatat, selama Januari hingga Oktober 2024, rata-rata suhu maksimum bulanan tertinggi terukur pada Oktober yang mencapai 32,63 derajat Celsius. Hal ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya yaitu adanya tiga siklon tropis yang aktif pada Oktober di wilayah utara Indonesia, yakni siklon tropis Krathon, Trami, dan Kong-Rey. Menurut Ida, siklon tropis tersebut menarik massa udara dari wilayah sekitarnya, termasuk Indonesia. Dampaknya adalah beberapa wilayah di Indonesia menjadi lebih kering karena massa udara yang seharusnya membantu pembentukan awan hujan tertarik ke arah pusat siklon, sehingga pembentukan hujan menjadi terhambat.
Baca Juga: Pertanda Buruk? Gunung Fuji Tanpa Salju untuk Pertama Kalinya dalam 130 Tahun Adapun untuk suhu maksimum tertinggi selama Januari hingga Oktober 2024 terukur pada bulan Juli di Stasiun Klimatologi Sumatera Barat sebesar 38,8 derajat Celsius pada 5 Juli 2024. Sedangkan untuk rata-rata suhu bulanan di wilayah Indonesia pada Januari hingga September 2024 berkisar antara 26,5 hingga 27,8 derajat Celsius. Ida menyampaikan, berdasarkan data rata-rata suhu maksimum selama Januari hingga Oktober sebagaimana gambar di atas, dapat disimpulkan bahwa rata-rata suhu maksimum bulanan tertinggi selama 2024 terjadi pada bulan Oktober. "Di sisi lain, berdasarkan hasil pengamatan normal suhu rata-rata bulanan Indonesia tahun 1991-2020, sebagian besar wilayah Indonesia sejak Januari hingga September 2024 selalu mengalami suhu udara rata-rata bulanan di atas normal," kata Ida. "Hal ini mengindikasikan kondisi suhu Indonesia pada 2024 yang lebih panas dibanding kondisi normalnya," tambahnya. Sementara itu, berdasarkan grafik suhu maksimum tertinggi periode Januari hingga Oktober 2024 yang dihitung tiap hari di tiap stasiun pengamatan di seluruh Indonesia, terdapat wilayah dengan suhu tertinggi yang mencapai 38,8 derajat Celsius yakni pada Juli 2024. Adapun, catatan suhu tertinggi pada Oktober (hingga pencatatan tanggal 29 Oktober 2024), mencapai 38,4 derajat Celsius di Gayawantana, Nusa Tenggara Timur (NTT).
2024 diproyeksikan jadi tahun terpanas
Diberitakan Kompas.com (9/9/2024), tahun ini diproyeksikan menjadi tahun terpanas sepanjang sejarah pencatatan, mengalahkan rekor tahun terpanas sebelumnya yakni pada 2023. Hal ini disampaikan oleh layanan pemantau perubahan iklim bentukan Uni Eropa, Copernicus Climate Change Service (C3S), berdasarkan data satelit dan analisis terbarunya. C3S juga melaporkan, musim panas 2024 yang terjadi pada Juni sampai Agustus, menjadi yang terpanas di Belahan Bumi Utara sejak pencatatan dilakukan.
Baca Juga: Suhu di Jawa Terasa Sangat Panas, Ini Penjelasan BMKG Pada Juni 2024, suhu rata-rata Bumi naik 1,5 derajat Celsius dibandingkan masa praindustri. Sedangkan pada Juli, suhu rata-ratanya lebih tinggi 1,48 derajat Celsius daripada masa praindustri. Pada Agustus, temperaturnya 1,51 derajat celsius lebih panas daripada rata-rata masa praindustri. Wakil Direktur C3S Samantha Burgess mengatakan, selama tiga bulan terakhir, dunia mencatat bahwa Juni dan Agustus merupakan bulan terpanas sepanjang sejarah. Selain itu, pada bulan Juli, dunia juga menyaksikan rekor suhu rata-rata dunia yang dipecahkan hanya dalam tiga hari, yakni pada Minggu, Senin, dan Selasa (21-23 Juli 2024).
Pada Minggu (21/7/2024) rata-rata suhu Bumi mencapai 17,09 derajat celsius. Kemudian Senin (22/7/2024), temperatur rata-rata Bumi tembus 17,16 derajat celsius alias menjadi yang terpanas. Sedangkan pada Selasa (23/7/2024), suhu rata-rata Bumi sedikit lebih rendah dibandingkan hari sebelumnya, yakni 17,15 derajat celsius. Tingginya rata-rata suhu Bumi selama tiga hari tersebut melampaui rekor hari terpanas sebelumnya, yakni pada 6 Juli 2023 dengan rata-rata suhu 17,09 derajat celsius. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .