JAKARTA. Nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) berbalik arah terhadap euro, setelah pengumuman pemangkasan suku bunga European Central Bank (ECB), kemarin. Padahal, nilai tukar greenback tersebut sempat menguat lantaran Federal Open Market Committee (FOMC) memutuskan untuk tetap melanjutkan program quantitative easing (QE). Pasangan EUR/USD, Kamis (2/5) pukul 19.04 WIB, menguat 0,24% menjadi 1,3211, dibanding sehari sebelumnya. Namun, dollar AS masih menguat atas dollar Australia dan yen Jepang. Kemarin, pairing AUD/USD melemah 0,22% menjadi 1,0256, sementara pasangan USD/JPY menguat 0,18% menjadi 97,57. Kemarin, ECB memangkas bunga acuan 25 basis poin menjadi 0,50%. Nanang Wahyudin, analis SoeGee Futures bilang, pergerakan EUR/USD lebih banyak dipengaruhi oleh kondisi ekonomi zona Euro. Walaupun keputusan FOMC berdampak negatif terhadap dollar AS, perhatian pasar terhadap pairing ini lebih berfokus pada perkembangan ekonomi di Eropa.
Nilai USD akan terimbas stimulus
JAKARTA. Nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) berbalik arah terhadap euro, setelah pengumuman pemangkasan suku bunga European Central Bank (ECB), kemarin. Padahal, nilai tukar greenback tersebut sempat menguat lantaran Federal Open Market Committee (FOMC) memutuskan untuk tetap melanjutkan program quantitative easing (QE). Pasangan EUR/USD, Kamis (2/5) pukul 19.04 WIB, menguat 0,24% menjadi 1,3211, dibanding sehari sebelumnya. Namun, dollar AS masih menguat atas dollar Australia dan yen Jepang. Kemarin, pairing AUD/USD melemah 0,22% menjadi 1,0256, sementara pasangan USD/JPY menguat 0,18% menjadi 97,57. Kemarin, ECB memangkas bunga acuan 25 basis poin menjadi 0,50%. Nanang Wahyudin, analis SoeGee Futures bilang, pergerakan EUR/USD lebih banyak dipengaruhi oleh kondisi ekonomi zona Euro. Walaupun keputusan FOMC berdampak negatif terhadap dollar AS, perhatian pasar terhadap pairing ini lebih berfokus pada perkembangan ekonomi di Eropa.