Belakangan ini, kebanyakan pedagang buah merasakan penurunan omzet, dan menipisnya keuntungan. Selain persaingan kian ketat, juga akibat lonjakan harga buah. Hal yang sama dialami para pedagang di pasar buah Jalan Cipto Mangunkusumo, Jambi. Mereka mengeluh, jumlah pembeli tak lagi seramai dulu. Pemilik toko buah Vita Bunga, Syahrial mengaku, pembeli mulai sepi, karena kalah dengan keberadaan supermarket. Sekarang, masyarakat semakin tertarik berbelanja ke supermarket, karena kerap memberikan harga murah sebagai promo. "Apalagi, belanja di supermarket lebih sejuk, karena ada AC," tuturnya. Belum lagi, semakin banyak pedagang buah bermunculan, yang memicu persaingan kian ketat. Alhasil, omzet dan keuntungan pedagang menipis dibanding tahun sebelumnya.
Terimpit lonjakan harga dan supermarket (2)
Belakangan ini, kebanyakan pedagang buah merasakan penurunan omzet, dan menipisnya keuntungan. Selain persaingan kian ketat, juga akibat lonjakan harga buah. Hal yang sama dialami para pedagang di pasar buah Jalan Cipto Mangunkusumo, Jambi. Mereka mengeluh, jumlah pembeli tak lagi seramai dulu. Pemilik toko buah Vita Bunga, Syahrial mengaku, pembeli mulai sepi, karena kalah dengan keberadaan supermarket. Sekarang, masyarakat semakin tertarik berbelanja ke supermarket, karena kerap memberikan harga murah sebagai promo. "Apalagi, belanja di supermarket lebih sejuk, karena ada AC," tuturnya. Belum lagi, semakin banyak pedagang buah bermunculan, yang memicu persaingan kian ketat. Alhasil, omzet dan keuntungan pedagang menipis dibanding tahun sebelumnya.