JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akhirnya merasakan bagaimana menjadi penumpang transportasi massal ibu kota, Transjakarta. Sebelumnya, ia menolak naik angkutan umum di Jakarta. Staf pribadi Basuki, Sakti Boediono, di Jakarta, Rabu (15/1/2013) malam, menceritakan, seusai menyelesaikan kegiatannya di Balaikota Jakarta, Basuki melanjutkan aktivitasnya menyambangi salah satu stasiun televisi swasta yang terletak di kawasan Senayan, Jakarta Selatan. Basuki berangkat dari Balaikota sekitar pukul 19.00, jam pulang kantor. Arus lalu lintas sedang padat-padatnya. Menurut Sakti, Dinas Perhubungan DKI melaporkan kepada pengawal Basuki, Sudirman-Thamrin sulit dilintasi. Di depan Sarinah, Basuki berinisiatif keluar dari mobil dan berjalan naik tangga halte Transjakarta Sarinah. Ia meninggalkan sopir dan mobil dinasnya terjebak kemacetan. "Bapak harus naik Transjakarta karena kondisi menuju Ratu Plaza macet tidak terkendali," kata Sakti. Rute yang dilintasi Basuki adalah Sarinah-Ratu Plaza. Transjakarta yang ditumpanginya adalah jalur Koridor I (Blok M-Kota). Foto yang didapat wartawan, Basuki tampak mengenakan setelan kemeja biru muda. Ia tampak santai dan sumringah duduk bersama para penumpang lainnya. Pemandangan ini berbanding terbalik dengan pernyataannya beberapa waktu lalu. Saat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengeluarkan Instruksi Gubernur nomor 150 tahun 2013 tentang penggunaan kendaraan umum, Basuki memilih tak mengikutinya. Di saat Jokowi, pejabat Pemprov DKI Jakarta, dan pegawai negeri sipil (PNS) lainnya beramai-ramai menggunakan kendaraan umum maupun sepeda. Basuki justru tetap menggunakan kendaraan dinasnya lengkap dengan pengawalan voorijder. Bahkan, saat pewarta mencoba mengonfirmasi kepada Basuki, ia mengaku lebih senang menggunakan mobil. Ia mengaku, seumur hidupnya belum pernah merasakan naik Transjakarta. (Kurnia Sari Aziza)
Terjebak macet, Basuki akhirnya naik transjakarta
JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akhirnya merasakan bagaimana menjadi penumpang transportasi massal ibu kota, Transjakarta. Sebelumnya, ia menolak naik angkutan umum di Jakarta. Staf pribadi Basuki, Sakti Boediono, di Jakarta, Rabu (15/1/2013) malam, menceritakan, seusai menyelesaikan kegiatannya di Balaikota Jakarta, Basuki melanjutkan aktivitasnya menyambangi salah satu stasiun televisi swasta yang terletak di kawasan Senayan, Jakarta Selatan. Basuki berangkat dari Balaikota sekitar pukul 19.00, jam pulang kantor. Arus lalu lintas sedang padat-padatnya. Menurut Sakti, Dinas Perhubungan DKI melaporkan kepada pengawal Basuki, Sudirman-Thamrin sulit dilintasi. Di depan Sarinah, Basuki berinisiatif keluar dari mobil dan berjalan naik tangga halte Transjakarta Sarinah. Ia meninggalkan sopir dan mobil dinasnya terjebak kemacetan. "Bapak harus naik Transjakarta karena kondisi menuju Ratu Plaza macet tidak terkendali," kata Sakti. Rute yang dilintasi Basuki adalah Sarinah-Ratu Plaza. Transjakarta yang ditumpanginya adalah jalur Koridor I (Blok M-Kota). Foto yang didapat wartawan, Basuki tampak mengenakan setelan kemeja biru muda. Ia tampak santai dan sumringah duduk bersama para penumpang lainnya. Pemandangan ini berbanding terbalik dengan pernyataannya beberapa waktu lalu. Saat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengeluarkan Instruksi Gubernur nomor 150 tahun 2013 tentang penggunaan kendaraan umum, Basuki memilih tak mengikutinya. Di saat Jokowi, pejabat Pemprov DKI Jakarta, dan pegawai negeri sipil (PNS) lainnya beramai-ramai menggunakan kendaraan umum maupun sepeda. Basuki justru tetap menggunakan kendaraan dinasnya lengkap dengan pengawalan voorijder. Bahkan, saat pewarta mencoba mengonfirmasi kepada Basuki, ia mengaku lebih senang menggunakan mobil. Ia mengaku, seumur hidupnya belum pernah merasakan naik Transjakarta. (Kurnia Sari Aziza)