KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait penanganan kasus yang menjerat mantan Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) Yuddy Renaldi.

Yuddy Renaldi baru ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung terkait dengan kasus korupsi kredit sejumlah bank untuk PT Sritex.

“Tentunya akan dilakukan koordinasi, agar proses hukum keduanya tetap dapat berjalan dengan baik,” kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo saat dihubungi wartawan, Selasa (22/7/2025).

BPJS Kesehatan Torehkan Prestasi di Indonesia Technology Excellence Awards 2025

Baca Juga: KPK Tetapkan Mantan Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi Tersangka

Dalam perkara Yuddy Renaldi di KPK, Budi mengatakan, saat ini masih terus dilakukan pemeriksaan saksi untuk melengkapi berkas perkara.

“Seperti apa konstruksi lengkap perkaranya, pihak-pihak yang ditetapkan tersangka dan penahanannya, kami akan update perkembangannya,” ujarnya.

Sebelumnya, KPK telah menetapkan lima orang tersangka dalam kasus korupsi pengadaan iklan di Bank BJB, yakni Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi dan Pejabat Pembuat Komitmen sekaligus Kepala Divisi Corsec BJB Widi Hartoto.

Baca Juga: Bank BJB: Penyaluran Kredit Perbankan Masih Cukup Menantang

Kemudian, pengendali agensi Antedja Muliatama dan Cakrawala Kreasi Mandiri Ikin Asikin Dulmanan, pengendali agensi BSC Advertising dan Wahana Semesta Bandung Ekspress Suhendrik, serta pengendali Cipta Karya Sukses Bersama Sophan Jaya Kusuma. Adapun penyidik KPK memperkirakan kerugian negara akibat dugaan korupsi di Bank BJB tersebut mencapai Rp 222 miliar.

Sementara itu, dalam kasus Sritex, Yuddy termasuk salah satu dari 8 tersangka baru yang diumumkan Kejagung. Ia diduga merupakan orang yang memutuskan memberikan kredit Rp350 miliar kepada Sritex dalam rapat komite. Padahal, perusahaan itu sebelumnya memiliki kredit ratusan miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News