KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada salah satu masakan tradisional khas Solo, yang merupakan hasil akulturasi makanan Eropa, yakni steak daging sapi, didampingi dengan sayuran segar atawa salad tapi diramu dengan aneka rempah nusantara. Namanya selat solo, atau sebagian menyebutnya bistik. Menu ini biasanya dihidangkan pada acara-acara khusus misalnya pesta perkawinan. Karena sajian ini tergolong istimewa, tak banyak warung, kedai atau resto yang jualan. Namun, bila Anda penasaran untuk menikmati menu ini, tak perlu repot menghadiri kondangan warga Solo. Nik Widarni atau yang sering disapa Ninik, membuka kedai yang menjajakan masakan ini di Jl. Merawan 79, perbatasan antara Cilandak, Jakarta Selatan, menuju Cinere Depok Jawa Barat.
Warung makan milik Ninik bernama Gudeg Krecek Solo. Maklum warung ini tidak hanya selat solo, tapi punya menu utama gudeg dan masakan khas jawa yang lain. Misalnya garang asem, ayam panggang klaten, sego liwet, ataupun botok melanding atau petai cina. Pengunjung kedai ini memang banyak memesan menu selat solo. Tak hanya itu, menu ini juga banyak dipesan untuk mengisi makanan di acara-acara perkawinan maupun pesta-pesta yang digelar perorangan maupun kantoran di Jakarta. Maklum, selain membuka warung, Ninik juga punya usaha katering. Karenanya menu olahan Ninik sering menemani acara-acara yang digelar perusahaan pelat merah maupun perbankan swasta yang berkantor pusat di Jakarta. Ninik menceritakan, beberapa pesohor pun pernah menyambangi kedainya untuk menikmati selat solo. Yang paling ia ingat adalah aktor sekaligus pengisi suara Brahma Kumbara dalam serial drama radio Tutur Tinular yaitu Ferry Fadli. Warung ini memang memiliki banyak penggemar. Meski tak penuh sesak pembeli, tapi pembeli yang datang silih berganti. Mobil pelanggan yang parkir pun datang dan pergi. Hasil kreasi Nah, bila Anda datang ke warung ini akan langsung disapa oleh si empunya warung. Dengan cekatan Ninik akan meracik pesanan dengan aneka menu yang tertata di panci-panci dari tanah liat. Tak butuh waktu lama, sajian khas jawa seperti selat solo akan tersaji. Isian selat solo sangat komplit, ada rebusan kentang, wortel, buncis, telur semur, daun selada segar, irisan tomat, kentang goreng tipis, bawang merah goreng, acar, moster atau mayones, irisan bawang merah, cabai rawit, dan tak lupa adalah potongan daging sapi. Semua dipadu dengan kuah coklat dengan ketinggian seperempat piring. Sungguh paduan warna yang menarik. Meski tersaji dingin, rasanya tidak anyep. Saat anda menyeruput kuah coklat akan merasakan kaldu sapi yang berasa gurih juga manis. Kuah ini hasil perpaduan rempah pala, merica, ditambah kecap manis. Coba mosternya Anda aduk sama kuah, acar, dan cabai rawitnya dibejek (dihancurkan), saran Ninik. Benar saja, citarasanya makin kaya. Tak cuma gurih dan manis, sensasi asam dan pedas membuat lidah tak mau berhenti bergoyang. Daging sapi has super empuk. Ninik menceritakan agar cita rasa masakan khas solo ini diterima oleh warga Jakarta, ia memodifikasi dengan taburan rawit mentah dan bawang merah. Selain itu, ia juga menambahkan moster atau mayones yang rasanya berbeda dari mayones pada umumnya. Ninik sengaja meracik sendiri moster ini dan enggan membeberkan apa resep moster buatannya ini. Untuk menikmati seporsi selat solo, harganya Rp 25.000. Selain menu selat solo, kedai ini menyajikan menu masakan jawa. Menu yang digemari pelanggan di antaranya adalah gudeg krecek solo ala Ninik. Gudeg ini diramu dengan lauk opor ayam yang berkuah gurih dan kental. Ninik juga melengkapi pilihan menu dengan sayur krecek yang bercita rasa pedas dan tekstur krecek yang kenyal. Anda juga bisa memesan garang asem. Khusus garang asem ati ampela, seporsi menu ini cukup bila dimakan berdua, sebab porsinya jumbo. Menu garang asem dibanderol Rp 23.000. Sementara gudeg krecek tanpa lauk hanya Rp 10.000, bila mau gudeg komplit harganya Rp 39.000. Jika mau mampir, kedai ini buka jam 11 siang sampai jam 6 sore ya. Gudeg Krecek Solo (Mbak Ninik)
Jl. Merawan 79, Cilandak, Jakarta Selatan (08172831076) Koordinat GPS: -6.3162426,106.7828038,15 Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Fransiska Firlana