ATHENA. Pemerintah Yunani rupanya tidak mau disalahkan atas kegagalan mereka dalam memenuhi persyaratan bailout lanjutan dari kreditur internasional. "Memang ada faktor kegagalan dari Yunani. Tapi jika Anda melihat, program yang efektif dipaksakan kepada kami ini jauh dari kata sempurna," jelas Nikos Dendias, minister of Public Order and Citizen Protection Yunani. Pernyataan tersebut diungkapkan menanggapi pernyataan kementrian keuangan Yunani yang menyatakan bahwa Yunani tidak akan mencapai target melakukan reformasi pada sektor publik sesuai deadline yang ditetapkan kreditur internasional. Hal ini yang memicu Yunani terancam tidak akan mendapatkan bailout lanjutan. Dendias berpendapat, program bailout tersebut sudah dikritik oleh IMF dan pemerintah di seluruh dunia. Yunani sendiri sudah melakukan yang Terbaik. "Kegagalan ini bukan salah kami sepenuhnya. Kami memang bertanggungjawab atas tingkat utang Yunani sebelum bailout. Namun saya yakin, institusi Eropa melihat bubble yang tercipta di Yunani dan tak ada satu pun pihak yang mengingatkan kami untuk berhati-hati. Saya tidak mengatakan kami tdak bersalah, namun ada kesalahan pihak lain juga," urainya panjang lebar.Asal tahu saja, kreditur troika yang terdiri dari Uni Eropa, Bank Central Eropa, dan Badan Moneter Internasional (IMF), mengancam akan menahan bailout lanjutan senilai 8,1 miliar euro atau setara dengan US$ 10,5 miliar. Bailout akan diberikan jika Yunani mampu memenuhi semua persyaratannya pada Senin (8/7) mendatang. Kebetulan pada saat yang bersamaan, menteri keuangan Eropa akan menggelar pertemuan.
Terkait bailout, Yunani tak mau disalahkan
ATHENA. Pemerintah Yunani rupanya tidak mau disalahkan atas kegagalan mereka dalam memenuhi persyaratan bailout lanjutan dari kreditur internasional. "Memang ada faktor kegagalan dari Yunani. Tapi jika Anda melihat, program yang efektif dipaksakan kepada kami ini jauh dari kata sempurna," jelas Nikos Dendias, minister of Public Order and Citizen Protection Yunani. Pernyataan tersebut diungkapkan menanggapi pernyataan kementrian keuangan Yunani yang menyatakan bahwa Yunani tidak akan mencapai target melakukan reformasi pada sektor publik sesuai deadline yang ditetapkan kreditur internasional. Hal ini yang memicu Yunani terancam tidak akan mendapatkan bailout lanjutan. Dendias berpendapat, program bailout tersebut sudah dikritik oleh IMF dan pemerintah di seluruh dunia. Yunani sendiri sudah melakukan yang Terbaik. "Kegagalan ini bukan salah kami sepenuhnya. Kami memang bertanggungjawab atas tingkat utang Yunani sebelum bailout. Namun saya yakin, institusi Eropa melihat bubble yang tercipta di Yunani dan tak ada satu pun pihak yang mengingatkan kami untuk berhati-hati. Saya tidak mengatakan kami tdak bersalah, namun ada kesalahan pihak lain juga," urainya panjang lebar.Asal tahu saja, kreditur troika yang terdiri dari Uni Eropa, Bank Central Eropa, dan Badan Moneter Internasional (IMF), mengancam akan menahan bailout lanjutan senilai 8,1 miliar euro atau setara dengan US$ 10,5 miliar. Bailout akan diberikan jika Yunani mampu memenuhi semua persyaratannya pada Senin (8/7) mendatang. Kebetulan pada saat yang bersamaan, menteri keuangan Eropa akan menggelar pertemuan.