Terkait Isu Ada Data yang Diretas, Dirut BPJS Ketenagakerjaan Angkat Bicara



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo membantah adanya kebocoran data perusahaan di instansi yang pimpinya. 

Anggoro mengatakan, berita peretasan itu bukanlah data yang dimiliki oleh BPJS Ketenagakerjaan. Pihaknya juga mengaku telah melakukan investigasi mandiri dan tak menemukan ada aktivitas mencurigakan di sistem digitalnya. 

"Jadi saya rasa berita itu perlu diverifikasi lagi," ungkap Anggoro dijumpai usai Raker Bersama Komisi IX DPR RI, Senin (2/7). 


Baca Juga: Trend PHK di Industri Tekstil dan Garmen, Kepesertaan JHT Menurun

Selain itu, pihaknya juga mengaku layanan BPJS Ketenagakerjaan tak ada yang terdampak gangguan usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diretas. 

"BPJS Ketenagakerjaan tidak menaruh data di PDNS, kami ada sistem sendiri dan dipastikan ada back up-nya," tambah Anggoro. 

Diketahui, isu kebocoran data pemerintah kembali marak belakangan ini. 

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Mencatat Jumlah Peserta Aktif Mencapai 42,5 Juta

Selain serangan siber di PDNS 2 yang ada di Surabaya, publik kembali dihebohkan dengan unggahan @FalconFeedsio di X atau Twitter pada Kamis (27/6) yang menyebut ada kebocoran data di BPJS Ketenagakerjaan. 

Bocoran data ini, kata dia, mencakup nama lengkap, tanggal lahir, alamat email, nomor telepon, kelompok usia, alamat, kode pos, hingga provinsi. "BPJS Ketenagakerjaan Data Breanch," demikian judul unggahanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli