KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Amerika Serikat telah melarang impor minyak sawit dari produsen Malaysia Sime Darby Plantation mulai Rabu karena tuduhan kerja paksa selama produksi, kata Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) AS. Larangan terhadap Sime Darby, perusahaan minyak sawit terbesar di dunia berdasarkan luas lahan dan dipandang sebagai pemimpin dalam minyak sawit yang diproduksi secara berkelanjutan, merupakan pukulan lain bagi industri yang telah menghadapi tuduhan pelanggaran ketenagakerjaan dan hak asasi manusia yang semakin meningkat. Minyak kelapa sawit, digunakan dalam segala hal mulai dari makanan hingga kosmetik serta biodiesel, sebagian besar diproduksi di Malaysia dan Indonesia, di mana industri tersebut disalahkan atas deforestasi skala luas dan perusakan habitat.
Terkait larangan impor minyak sawit di AS, begini tanggapan Sime Darby Malaysia
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Amerika Serikat telah melarang impor minyak sawit dari produsen Malaysia Sime Darby Plantation mulai Rabu karena tuduhan kerja paksa selama produksi, kata Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) AS. Larangan terhadap Sime Darby, perusahaan minyak sawit terbesar di dunia berdasarkan luas lahan dan dipandang sebagai pemimpin dalam minyak sawit yang diproduksi secara berkelanjutan, merupakan pukulan lain bagi industri yang telah menghadapi tuduhan pelanggaran ketenagakerjaan dan hak asasi manusia yang semakin meningkat. Minyak kelapa sawit, digunakan dalam segala hal mulai dari makanan hingga kosmetik serta biodiesel, sebagian besar diproduksi di Malaysia dan Indonesia, di mana industri tersebut disalahkan atas deforestasi skala luas dan perusakan habitat.