KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fenomena start up memberhentikan ratusan karyawan yang terjadi belakangan ini, tampaknya mulai mengkhawatirkan. Ini karena investor tidak mau lagi mendanai beberapa start up dan membuat mereka terpaksa PHK karyawan. Ini terjadi di Zenius, JD.id dan beberapa start up lain melakukan PHK massal. Sekitar 15.000 karyawan start up di PHK selama satu bulan terakhir. Pengamat dan Praktisi Publikasi dan Perhumasan Gemal A.N. Panggabean mengatakan, investor tidak melulu menilai tentang ‘untung rugi’ saja. Tetapi, investor juga memiliki tolak ukur dari sisi citra perusahaan dan bagaimana start up melakukan edukasi dan publikasi. Start up sering kali mengabaikan citra perusahaan mereka di publik. Seharusnya, saat start up masih punya uang tidak mengabaikan edukasi dan publikasi. “Saya kira, ini bukan semata-mata soal uang. Investor juga menilai bagaimana citra perusahaan di mata publik, pemerintah dan stakeholder. Citra start up yang PHK karyawan itu tidak berkembang, artinya tidak banyak dikenal orang. Bagaimana mereka bisa meyakinkan investornya dengan nama yang tidak begitu dikenal?” kata Gemal Panggabean dalam keterangannya, Rabu (1/6).
Karyawan Startup Bayak di-PHK: Citra Perusahaan Jadi Tolok Ukur Investor Suntik Dana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fenomena start up memberhentikan ratusan karyawan yang terjadi belakangan ini, tampaknya mulai mengkhawatirkan. Ini karena investor tidak mau lagi mendanai beberapa start up dan membuat mereka terpaksa PHK karyawan. Ini terjadi di Zenius, JD.id dan beberapa start up lain melakukan PHK massal. Sekitar 15.000 karyawan start up di PHK selama satu bulan terakhir. Pengamat dan Praktisi Publikasi dan Perhumasan Gemal A.N. Panggabean mengatakan, investor tidak melulu menilai tentang ‘untung rugi’ saja. Tetapi, investor juga memiliki tolak ukur dari sisi citra perusahaan dan bagaimana start up melakukan edukasi dan publikasi. Start up sering kali mengabaikan citra perusahaan mereka di publik. Seharusnya, saat start up masih punya uang tidak mengabaikan edukasi dan publikasi. “Saya kira, ini bukan semata-mata soal uang. Investor juga menilai bagaimana citra perusahaan di mata publik, pemerintah dan stakeholder. Citra start up yang PHK karyawan itu tidak berkembang, artinya tidak banyak dikenal orang. Bagaimana mereka bisa meyakinkan investornya dengan nama yang tidak begitu dikenal?” kata Gemal Panggabean dalam keterangannya, Rabu (1/6).