Terkait Rencana Divestasi Saham Transjawa Tol, Jasa Marga (JSMR) Beri Penjelasan



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) dikabarkan akan melepas sebagian kepemilikan sahamnya di entitas usaha PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) dengan skema private placement. 

Namun JMSR tidak secara gamblang menyebut rencana divestasi saham ini dengan skema private placement. Meski begitu, emiten pelat merah ini memastikan kalau Jasamarga Transjawa Tol tengah dalam persiapan untuk program equity fundraising. 

Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana menuturkan sebagai pengembangan bisnis Transjawa Tol ini, perseroan masih dalam tahap persiapan program equity fundraising


Baca Juga: Jasa Marga (JSMR) Mau Divestasi di Jasamarga Transjawa Tol, Berapa Nilainya?

"Program equity fundraising melalui Jasamarga Transjawa Tol sebagai tindak lanjut rencana Perseroan untuk mendapatkan pendanaan baru berbasis ekuitas," kata Lisye saat dikonfirmasi Kontan, Kamis (16/2). 

Dia menjelaskan program ini merupakan salah satu inisiatif strategis JSMR yang telah dipersiapkan sejak 2020 dan tertuang dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan. Hal ini dilakukan melihat prospek kebangkitan lalu lintas dan pertumbuhan ekonomi. 

 
JSMR Chart by TradingView

"Masih dalam proses persiapan program equity fund raising dan besaran nilai atau target perolehan dari program equity fund raising ini akan disampaikan setelah proses selesai," ucap dia. 

Adapun JSMR dikabarkan berpotensi mengantongi US$ 300 juta dari divestasi ini. Jika mengacu kurs di Rp 15.176 per dolar Amerika Serikat (AS), nilai transaksinya mencapai Rp 4,55 triliun. 

Baca Juga: Jasa Marga (JSMR) Berencana Jual Sebagian Saham Jasamarga Transjawa Tol

Selain itu, BNI Sekuritas juga dikabarkan menjadi konsultan dalam aksi korporasi ini. Namun Lisye menegaskan BNI Sekuritas merupakan konsultan yang ditunjuk Jasamarga Transjawa Tol untuk melakukan kajian awal atas proses equity fund raising pada Juni-Desember 2022.

"Hal yang berbeda, untuk konsultan transaction advisor yang akan mengelola proses equity fund raising hingga saat ini masih dalam proses pemilihan," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli