KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan rupiah yang terjadi beberapa waktu terakhir membuat PT Pertamina (Persero) harus putar otak untuk menjaga defisit neraca berjalannya. Salah satu strateginya adalah dengan menekan penggunaan dollar Amerika Serikat (AS) dalam bertransaksi. Direktur Retail Pertamina, Mas'ud Khamid mengatakan Pertamina memang tengah mencari struktur atau skema pembayaran selain menggunakan dolar AS. Mas'ud bahkan menyebut transaksi crude saat ini harus menggunakan rupiah. "Tidak ada (mata uang lain) ya harus rupiah dong," ungkap Mas'ud, Rabu (24/10). Salah satu perusahaan yang sudah sepakat bertransaksi menggunakan rupiah adalah Petronas. "Kami mencoba merubah pola pembiayaan dengan menggunakan rupiah, yang sudah jalan itu kalau tidak salah dengan kolega kami, Petronas, kami coba juga dengan yang lain,"jelas Mas'ud.
Terkait transaksi crude, Pertamina: Tak ada mata uang lain, ya harus rupiah dong
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan rupiah yang terjadi beberapa waktu terakhir membuat PT Pertamina (Persero) harus putar otak untuk menjaga defisit neraca berjalannya. Salah satu strateginya adalah dengan menekan penggunaan dollar Amerika Serikat (AS) dalam bertransaksi. Direktur Retail Pertamina, Mas'ud Khamid mengatakan Pertamina memang tengah mencari struktur atau skema pembayaran selain menggunakan dolar AS. Mas'ud bahkan menyebut transaksi crude saat ini harus menggunakan rupiah. "Tidak ada (mata uang lain) ya harus rupiah dong," ungkap Mas'ud, Rabu (24/10). Salah satu perusahaan yang sudah sepakat bertransaksi menggunakan rupiah adalah Petronas. "Kami mencoba merubah pola pembiayaan dengan menggunakan rupiah, yang sudah jalan itu kalau tidak salah dengan kolega kami, Petronas, kami coba juga dengan yang lain,"jelas Mas'ud.