Terkait wacana haram game PUBG, Kominfo masih koordinasi dengan MUI



KONTAN.CO.ID - KUPANG. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, pihaknya masih mempelajari sejumlah game "online" yang berbau kekerasan. Salah satunya game online PlayerUnknown's Battlegrounds atau PUBG. 

Pihaknya akan mempelajari PUBG, setelah beberapa waktu yang lalu beredar tangkapan layar tentang kesamaan penyerangan teroris di Selandia Baru dengan PUBG. Pihaknya juga kata Rudiantara, masih menunggu masukan sejumlah pihak, salah satunya Majelis Ulama Indonesia (MUI), tekait keputusan untuk memblokir game online itu. 

"Ya kita tunggulah koordinasi beberapa pihak yang salah satunya MUI, karena yang mengangkat MUI jadi kita tunggu aja ya," ujar Rudiantara, usai memberikan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (26/3) siang. 


Rudi mengatakan, game online yang berbau kekerasan akan dihapus. "Tentunya jika menjadi kemudaratan bagi bangsa, kita harus pertimbangkan itu aja,” ujarnya melanjutkan. 

Untuk diketahui, belakangan ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) melempar wacana mengenai pemberian fatwa permainan game daring atau online yang mengandung kekerasaan berkelahi dan peperangan seperti di antaranya Player Unknown's Battle Grounds atau PUBG. 

Kondisi ini muncul karena kekhawatiran dari MUI melihat kasus penembakan brutal di Selandia Baru. Teroris Brenton Tarrant melakukan penembakan membabi buta ke jamaah masjid di Selandia Baru, yang tampak seperti dalam adegan game online PUBG. 

Informasinya, lembaga MUI akan melemparkan fatwa yang menyatakan game seperti PUBG adalah haram dan sekaligus ada upaya dukungan penuh untuk melakukan pemblokiran dari dunia yang perlu dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia atau Kemkominfo RI. (Sigiranus Marutho Bere)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soal Blokir PUBG, Menkominfo Masih Tunggu Masukan Berbagai Pihak Termasuk MUI"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .