JAKARTA. Pergerakan harga saham emiten distributor hari ini, (4/4), sedang kurang menarik. Tengok saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) yang saat ini turun 2% ke level Rp 1.515.Padahal, hari-hari sebelumnya saham emiten ini bergerak di zona hijau secara berturut-turut. Saham PT Tiphone Moblie Indonesia Tbk (TELE) juga turun 0,63% ke level Rp 795 per saham."Ini tak terlepas dari sentimen PPnBM untuk ponsel yang bisa menekan penjualan mereka," ujar Reza Priyambada selaki kepala Riset Trust Securities, (4/4).Apalagi, saham-saham tersebut, khususnya ERAA sudah naik cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir. Kebetulan, indeks hari ini juga masih betah di zona merah. "Jadi, memang ada sentimen tambahan untuk saham-saham tersebut," pungkas Reza.Mengingatkan saja, pemerintah memiliki wacana untuk mengenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar 20% untuk gadget dengan harga diatas Rp 5 juta. Lewat kebijakan ini, pemerintah berharap bisa menekan impor ponsel hingga 50%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Terkena isu PPnBM, saham emiten gadget berguguran
JAKARTA. Pergerakan harga saham emiten distributor hari ini, (4/4), sedang kurang menarik. Tengok saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) yang saat ini turun 2% ke level Rp 1.515.Padahal, hari-hari sebelumnya saham emiten ini bergerak di zona hijau secara berturut-turut. Saham PT Tiphone Moblie Indonesia Tbk (TELE) juga turun 0,63% ke level Rp 795 per saham."Ini tak terlepas dari sentimen PPnBM untuk ponsel yang bisa menekan penjualan mereka," ujar Reza Priyambada selaki kepala Riset Trust Securities, (4/4).Apalagi, saham-saham tersebut, khususnya ERAA sudah naik cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir. Kebetulan, indeks hari ini juga masih betah di zona merah. "Jadi, memang ada sentimen tambahan untuk saham-saham tersebut," pungkas Reza.Mengingatkan saja, pemerintah memiliki wacana untuk mengenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar 20% untuk gadget dengan harga diatas Rp 5 juta. Lewat kebijakan ini, pemerintah berharap bisa menekan impor ponsel hingga 50%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News