Terkendala regulasi, fintech milik Ping An mau keluar dari bisnis P2P lending China



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Lufax, salah satu platform wealth management online terbesar di China yang didukung oleh raksasa keuangan Ping An Insurance, berencana untuk keluar dari bisnis fintech peer to peer (P2P) lending yang dulu justru merupakan bisnis inti perseroan.

Seperti diberitakan Reuters, langkah Lufax untuk keluar dari P2P adalah karena adanya hambatan dari sisi regulasi. Memang pemerintah China kian bertindak keras pada bisnis ini yang dinilai memiliki risiko keuangan yang luas.

Baca Juga: Bos Louis Vuitton menggeser Bill Gates sebagai orang terkaya kedua di dunia


Salah satu sumber Reuters mengatakan mereka tidak tahu persis kapan bisnis P2P Lufax akan ditutup, tetapi ia menambahkan bahwa perusahaan telah memulai mengajukan permohonan lisensi di segmen pembiayaan konsumen.

Pembubaran bisnis P2P dan pilihan untuk berfokus pada pembiayaan konsumen dinilai dapat memperlancar jalan bagi Lufax untuk kembali mengejar target IPO. Start up yang satu ini memang menunda rencana IPO di bursa Hong Kong yang yang tadinya dijadwalkan pada paruh pertama tahun 2018.

Baca Juga: Populasi pribumi menipis, tenaga kerja asing makin membanjiri Jepang

Secara resmi dikenal sebagai Shanghai Lujiazui International Financial Asset Exchange, Lufax didirikan pada 2011 sebagai platform P2P milik Ping An.

Bisnis fintech P2P lending sempat booming di Cina sampai regulator mulai memperhatikan bisnis ini tiga tahun lalu ketika klaim penipuan mulai bermunculan. 

Sumber lain menyebut langkah Lufax untuk melepaskan bisnis P2P lending muncul setelah berjuang untuk memenuhi persyaratan sejak 2016 bagi pemberi pinjaman P2P untuk mendaftarkan diri pada otoritas lokal.

Baca Juga: Bank sentral Korea Selatan pangkas suku bunga sekaligus proyeksi pertumbuhan ekonomi

Mereka mengatakan bahwa regulator keuangan, termasuk Komisi Pengaturan Perbankan dan Asuransi China (CBIRC), mengatakan kepada Lufax bahwa akan sulit bagi perusahaan untuk mendaftar sebagai pemberi pinjaman P2P kepada otoritas lokal dalam waktu dekat.

Editor: Tendi Mahadi