Terkepung di Mariupol, Komandan Pasukan Ukraina Minta Bantuan Elon Musk



KONTAN.CO.ID - KIEV. Seorang komandan militer Ukraina yang bertugas di kota Mariupol meminta bantuan kepada orang terkaya di dunia, Elon Musk, untuk membebaskan diri dari kepungan pasukan Rusia.

Komandan Brigade Marinir Terpisah ke-36 Serhiy Volyna, pada hari Rabu (11/5) membuka akun Twitter untuk bisa menjangkau Musk dan mengirimkan pesan untuk meminta bantuan.

Dalam cuitannya, Volyna berharap agar Musk bisa membantu semua orang yang terperangkap agar bisa keluar dari pabrik baja Azovstal.


Baca Juga: Elon Musk Bakal Cabut Larangan Twitter Donald Trump

"Planet kita bersebelahan, karena saya tinggal di tempat yang hampir mustahil untuk bertahan hidup. Bantu kami keluar dari Azovstal ke negara penengah. Jika bukan Anda, lalu siapa? Beri saya petunjuk," tulis Volyna.

Twitter menjadi salah satu media paling populer bagi banyak orang di dunia untuk mencari berita terkait perang di Ukraina. Gerakan dukungan terhadap Ukraina pun masih terus mengalir hingga hari ini.

Musk, yang baru saja dilaporkan membeli Twitter dengan nilai US$44 miliar, juga menggunakan platform tersebut untuk menantang Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan duel satu lawan satu untuk menentukan hasil perang di Ukraina.

Baca Juga: PM Kanada Trudeau: Dunia Akan Memastikan Putin Kalah dalam Perang

Kota Mariupol telah merasakan dampak terparah dari invasi Rusia yang berlangsung hampir tiga bulan. Pasukan Ukraina masih mempertahankan kota tersebut dan berlindung di pabrik baja Azovstal selama berminggu-minggu.

Mengutip The Straits Times, awal pekan ini pemerintah Ukraina mengatakan bahwa ada lebih dari 1.000 tentaranya masih berada di pabrik Azovstal dan banyak di antaranya dalam kondisi terluka.

Disebutkan bahwa para tentara Ukraina berlindung di labirin bunker era Soviet dan terowongan. PBB dan Palang Merang dilaporkan telah mengkoordinasikan evakuasi untuk wanita, anak