KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mata uang Garuda kali ini berhasil memimpin penguatan pada mata uang di Asia pada perdagangan Selasa (6/11). Rupiah mengalami lonjakan yang cukup besar di pasar spot sebesar 1,15% ke level Rp 14.804 per dollar Amerika Serikat (AS). Penguatan mata uang ini juga terjadi dalam data kurs tengah versi Jakarta Interbank Spot Dollar (JISDOR) sebesar 0,54% menjadi Rp 14.891 per dollar AS. Ekonom Bank Permata Joshua Pardede mengatakan faktor utama masih didorong oleh Trump yang mengatakan akan ada jalan keluar untuk negosiasi perdagangan antara AS dengan Tiongkok yang akan terlaksana di G-20 meeting di akhir November. Hal ini dinilai menopang risk asset beberapa hari terakhir ini. Ditambah indeks dollar di pasar AS yang cenderung melemah sejak kemarin. Dari sisi lain, terdapat demand yang sangat tinggi pada lelang sun yang terjadi hari ini masuk cukup besar sebesar hampir Rp 60 triliun. “Ini mendorong penurunan yield sun 10 tahun 8,2% hari ini turun 14 basis poin atau dibandingkan dari akhir bulan lalu turun hampir 35 basis poin. Impuls dari investor asing cenderung cukup tinggi minatnya dan masuk lagi ke bond market,” jelas Joshua.
Terkerek 1,15%, nilai tukar rupiah memimpin penguatan mata uang Asia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mata uang Garuda kali ini berhasil memimpin penguatan pada mata uang di Asia pada perdagangan Selasa (6/11). Rupiah mengalami lonjakan yang cukup besar di pasar spot sebesar 1,15% ke level Rp 14.804 per dollar Amerika Serikat (AS). Penguatan mata uang ini juga terjadi dalam data kurs tengah versi Jakarta Interbank Spot Dollar (JISDOR) sebesar 0,54% menjadi Rp 14.891 per dollar AS. Ekonom Bank Permata Joshua Pardede mengatakan faktor utama masih didorong oleh Trump yang mengatakan akan ada jalan keluar untuk negosiasi perdagangan antara AS dengan Tiongkok yang akan terlaksana di G-20 meeting di akhir November. Hal ini dinilai menopang risk asset beberapa hari terakhir ini. Ditambah indeks dollar di pasar AS yang cenderung melemah sejak kemarin. Dari sisi lain, terdapat demand yang sangat tinggi pada lelang sun yang terjadi hari ini masuk cukup besar sebesar hampir Rp 60 triliun. “Ini mendorong penurunan yield sun 10 tahun 8,2% hari ini turun 14 basis poin atau dibandingkan dari akhir bulan lalu turun hampir 35 basis poin. Impuls dari investor asing cenderung cukup tinggi minatnya dan masuk lagi ke bond market,” jelas Joshua.