Terkoreksi, berikut prediksi arah IHSG dari sejumlah analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada perdagangan Rabu(6/6), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 6.069 turun 0,31% atau berkurang 19,08 poin. Volume dan nilai transaksi bursa masih tebal. Volume transaksi bursa mencapai 16,06 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 11,44 triliun.

Analis Artha Sekuritas Indonesia Juan Harahap memprediksikan bahwa besok IHSG akan tetap meneruskan tren serupa. Ia meramalkan IHSG akan bergerak dengan support di level 6.044 dan resistance di level 6.144.

IHSG diprediksi menurun karena mendapat sentimen negatif dari pernyataan World Bank yang memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2018 menjadi 5,2% dari prediksi sebelumnya 5,3%. "Prediksi ini lebih rendah dari target pemerintah yaitu sebesar 5,4%. Investor juga mengantisipasi angka CPI," kata Juan, Rabu (6/6).


Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menambahkan, selain faktor Bank Dunia, faktor domestik terkait melebarnya defisit neraca transaksi berjalan menjadi penghalang kenaikan pasar. Sementara faktor global lebih terkait dengan sentimen perang dagang akibat kebijakan proteksionisme Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang jika diterapkan akan berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi global.

Nafan mengatakan, IHSG akan bearish dengan rentang support 6.043 dan resistance 6.109 pada perdagangan besok, Kamis (7/6). “Ada potensi koreksi wajar pada pergerakan indeks saham, sehingga berpeluang menuju area support,” tambah Nafan Aji

Aanalis Narada Aset Manajemen Kiswoyo Adi Joe mengatakan, besok IHSG justru akan berpotensi rebound, dengan support di level 6.000 dan resistance di level 6.150. Kiswoyo menambahkan bahwa belum ada faktor lain yang mempengaruhi IHSG selain efek libur lebaran.

Kiswoyo merekomendasikan sejumlah saham yang termasuk murah dan bisa dibeli dalam waktu dekat oleh investor seperti MEDC dengan target harga Rp 1.400, BRPT dengan target Rp 2.400 per saham, ASII dengan target harga Rp 7.500 per saham, TLKM dengan target harga Rp 4.000 per saham, dan PGAS dengan target Rp 2.500 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati