KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Militer Israel mengklaim telah melakukan serangan “presisi” terhadap sebuah kompleks perumahan di Doha, Qatar, pada Selasa. Serangan ini menewaskan enam orang, termasuk lima anggota Hamas dan seorang perwira keamanan Qatar. Namun, menurut pernyataan resmi Hamas, serangan tersebut tidak berhasil mengeliminasi delegasi negosiasinya maupun para pemimpin senior organisasi itu.
Siapa Khalil al-Hayya?
- Ismail Haniyeh, dibunuh di Teheran.
- Yahya Sinwar, tewas di Gaza pada 2024.
- Mohammed Deif, komandan militer senior, juga terbunuh tahun lalu.
Siapa Lagi yang Jadi Target?
Selain al-Hayya, serangan Israel juga diduga menargetkan Zaher Jabarin, pejabat tinggi Hamas yang kini menjabat sebagai kepala biro keuangan sekaligus pemimpin Hamas di Tepi Barat. Jabarin pernah dipenjara seumur hidup oleh Israel pada 1993, sebelum akhirnya dibebaskan dalam pertukaran tahanan tahun 2011. Setelah bebas, ia cepat naik ke jajaran elite Hamas berkat kemampuannya mengelola jaringan pendanaan global kelompok tersebut.Korban tewas dalam serangan di Doha:
- Jihad Labad – direktur kantor al-Hayya
- Humam al-Hayya – putra Khalil al-Hayya
- Abdullah Abdul Wahid – pengawal
- Moamen Hassouna – pengawal
- Ahmed al-Mamluk – pengawal
- Bader Saad Mohammed al-Humaidi al-Dosari – kopral pasukan keamanan dalam negeri Qatar (Lekhwiya)
Peta Kepemimpinan Hamas Saat Ini
Sejak perang Gaza dimulai pada Oktober 2023, banyak tokoh puncak Hamas telah terbunuh. Kini, kepemimpinan organisasi tersebut dipegang oleh Dewan Kepemimpinan Lima Orang, ditambah figur militer senior di Gaza.- Khalil al-Hayya – kepala negosiator, berbasis di Qatar.
- Zaher Jabarin – kepala biro keuangan, pemimpin Hamas di Tepi Barat.
- Khaled Meshaal – pemimpin politik senior Hamas sejak 1990-an, kini berbasis di Qatar.
- Mohammad Darwish – ketua nominal Dewan Kepemimpinan, terlibat dalam diplomasi dengan Turki.
- Nizar Awadallah – anggota lama Hamas, tokoh veteran yang jarang muncul di publik sejak serangan 7 Oktober.