KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dokter sering mengingatkan pentingnya minum cukup air agar semua fungsi tubuh berjalan normal. Tapi, asupan cairan yang berlebihan juga harus dihindari karena efeknya sama berbahayanya dengan dehidrasi. Kelebihan minum air putih atau overhidrasi dapat menyebabkan intoksikasi air atau hyponatremia. Dalam kondisi itu bagian dalam sel akan kelebihan air karena rendahnya kadar sodium dalam peredaran darah. Overhidrasi biasanya dialami oleh pasien gagal ginjal, peserta lari jarak jauh, atau peserta lomba minum air banyak-banyakan. Dalam kasus yang berat hyponatremia dapat memicu kejang, koma, bahkan kematian.
Orang yang berisiko kelebihan asupan cairan biasanya juga memiliki tanda sebagai berikut: - Tak pernah keluar rumah tanpa botol air Jika kamu termasuk orang yang tak bisa meninggalkan rumah tanpa membawa botol air dan segera mengisinya ketika kosong, kamu berisiko kelebihan minum. Menurut pakar ilmu olahraga Tamara Hew-Butler, kebanyakan minum air bisa menyebabkan kadar sodium dalam darah menjadi rendah, menyebabkan seluruh sel tubuh bengkak. - Minum air walau tidak haus Tubuh kita sudah diprogram untuk memberikan sinyal jika butuh air, yaitu muncul rasa haus. Konsumsilah air tak lebih dari dua liter setiap hari, jika tubuh kita sehat. Makin sering minum, kita justru akan makin mudah merasa haus. - Sering buang air kecil Jika kita cukup minum air, urine akan berwarna hijau bening. Jika warna urine kita selalu bening seharian, itu merupakan pertanda kita minum kebanyakan air. Tanda lainnya adalah bolak-balik ke toilet untuk buang air kecil (BAK). Secara umum orang akan BAK sekitar 6-8 kali dalam sehari. Jika kita melakukannya lebih dari 10 kali, itu juga menandakan kita mengasup cairan lebih dari yang dibutuhkan. Walau begitu, ada beberapa faktor lain yang memicu sering buang air kecil, misalnya mengonsumsi minuman berkafein atau kandung kemih terlalu aktif. - Pusing dan mual Tanda overhidrasi mirip dengan dehidrasi, di antaranya pusing, mual, dan diare. Hal ini terjadi karena ginjal tidak bisa membuang kelebihan cairan dan air mulai menumpuk di tubuh. "Sakit kepala juga bisa dialami karena konsentrasi garam di darah berkurang, menyebabkan sel-sel dalam organ tubuh membengkak, termasuk di bagian otak. Akibatnya kita akan merasa pusing dan sakit kepala seharian," kata Hew-Butler.
- Otot lemah dan gampang kram Tubuh yang sehat dan berfungsi normal berawal dari keseimbangan. Semua harus seimbang, termasuk asupan cairan. Kebanyakan minum air dapat menyebabkan kadar elektrolit anjlok dan memicu beragam gejala, terutama nyeri otot dan kram. Kita bisa mencegahnya dengan mengonsumsi cairan mengandung elektrolit seperti air kelapa. Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul:
"Kebanyakan Minum Air Juga Berbahaya, Ketahui Tandanya" Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi