MOMSMONEY.ID - Terlalu sering berbagi foto anak di sosial media ternyata bisa berbahaya bagi anak Anda, Moms. Memiliki anak adalah sesuatu yang menyenangkan bagi semua ibu baru. Melihat perkembangannya seperti momen langka yang rasanya harus diabadikan. Namun ada satu lagi kebiasan bagi ibu milenial saat ini yaitu membagikan momen perkembangan anak di sosial media. Jika sudah demikian, bisa-bisa Moms atau para ibu baru terlalu sering membagikan proses perkembangan anak di sosial media. Fenomena ini disebut juga sebagi
sharenting yang merupakan singkatan dari
oversharing dan
parenting. Fenomena ini bisa membahayakan anak lho!
Melansir moms.com, berikut alasan kenapa terlalu sering posting foto anak justru membahayakan mereka. Anak mudah terkena
cyberbullying Sebelum adanya sosial media, anak-anak bisa memiliki tempat yang aman dari
bullying saat di rumah. Namun berbeda dengan saat ini. Anak tak hanya harus berurusan dengan
bullying secara fisik namun juga online. Saat orang tua terlalu sering membagikan foto anaknya, dengan niat baik, dapat dijadikan bahan
bullying di masa depan. Data Cyberbullying Research Center menunukan bahwa 15% anak berusia 9-12 tahun telah mengalami
cyberbullying. Sehingga sebagai orangtua sebaiknya Anda menanyakan lagi pada diri sendiri apakah foto ini memiliki potensi menjadi bahan
bullying? jika iya, lebih baik tidak usah Anda bagikan di sosial media. Terlalu sering membagikan foto anak-anak di sosial media membuat anak merasa harus selalu sempurna Orangtua yang sering mengambil foto anak di setiap kegiatan, membuat anak merasa harus selalu siap tampil. Sebagai orang tua tentu kita ingin hasil foto yang sempurna, sehingga sering kali kita mengarahkan gaya anak. Seiring berjalannya waktu perasaan ini akan mengendap dan membuat anak merasa harus selalu tampil sempurna. Ini terjadi karena saat Anda secara konstan mengupload foto anak di sosial media, ada tekanan bagi anak untuk selalu tampil dengan sempurna. jika hasil foto tidak sempurna sesuai yang mereka bayangkan, ini akan berdampak buruk bagi harga diri mereka.
Baca Juga: Promo Gokana 4 Oktober 2022, Diskon Khusus Selasa Beli Beef Ramen Jadi Rp 29.090 Mendekatkan Anak pada pelaku kriminal
Ini membuat pelaku dengan mudah mendapatkan foto anak Anda dengan berbagai macam tujuan. Bisa saja foto anak Anda di
upload ulang di akun milik mereka. Namun lebih buruknya, ternyata pelaku ini bisa merupakan predator seksual yang mengincar anak Anda. Anda berisiko mencuri identitas anak Sering kali saat kita membagikan foto anak dalam kegiatan apapun, kita akan memberikan infomasi melalui sudut pandang kita. Saat informasi ini dibagikan, maka orang yang membaca membentuk persepsi tersendiri soal anak Anda. Inilah yang membuat anak Anda memiliki identitas baru atau berbeda di sosial media. Padahal bisa saja kepribadian dan identitas anak Anda berbeda dari yang Anda sampaikan di sosial media. Data Experian menunjukan satu dari empat anak merasa identitasnya dicuri karena kebiasaan ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News