Terlepas dari hasil data neraca dagang Indonesia, analis ini prediksi rupiah menguat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah terhadap dollar AS masih berpeluang menguat pada perdagangan Senin (14/4) meskipun terdapat sentimen hasil neraca dagang Indonesia periode Maret dan pelaksanaan pemilu.

Analis Asia Trade Point Futures Deddy Yusuf Siregar menyampaikan, para pelaku pasar terlihat tidak melakukan respons yang berlebihan terhadap sentimen pemilu presiden dan legislatif. Ini mengingat fundamental ekonomi Indonesia masih tergolong solid akibat kenaikan cadangan devisa dan pertumbuhan positif data indeks penjualan ritel.

Di samping itu, positifnya data neraca perdagangan China yang dirilis akhir pekan lalu juga berpotensi menopang rupiah. Asal tahu saja, neraca dagang China di bulan Maret tercatat surplus 220 miliar yuan.


“Hasil ini meningkatkan optimisme bahwa perekonomian China masih baik-baik saja. Efeknya pun positif terhadap negara-negara emerging market lainnya,” ungkap Deddy.

Data neraca dagang Indonesia juga akan dirilis pada Senin besok. Menurut Deddy, sekalipun neraca dagang bulan Maret nanti defisit, hal ini tidak berpengaruh besar terhadap rupiah.

Pasalnya, arus modal asing yang masuk ke pasar saham dan obligasi Indonesia masih tergolong tinggi. Sentimen ini dapat menjadi tameng bagi rupiah apabila hasil neraca dagang kurang memuaskan.

Maka dari itu, Deddy memperkirakan rupiah berpeluang menguat pada perdagangan besok di kisaran Rp 14.050—Rp 14.120 per dollar AS.

Sebagai informasi, rupiah berhasil menguat 0,14% di pasar spot ke level Rp 14.120 per dollar AS pada Jumat (12/4). Sepanjang pekan lalu, kurs rupiah terapresiasi 0,09% terhadap dollar AS.

Kurs tengah rupiah di Bank Indonesia juga mengalami penguatan tipis 0,02% ke level Rp 14.153 per dollar AS pada Jumat lalu. Adapun dalam sepekan, kurs rupiah di BI menguat 0,03%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi