LHOKSEUMAWE. PT Pertamina memastikan, pada pekan ini terminal penerimaan dan regasifikasi liquefied natural gas (LNG) Arun siap beroperasi. Sebab, BP sudah mengirimkan satu kargo berisi LNG 119.000 meter kubik pada 19 Februari 2015 lalu. Proyek ini juga sudah diresmikan Presiden Jokowi, pada Senin (9/3) kemarin. Direktur Utama Pertamina Gas (Pertagas) Hendra Jaya menjelaskan, meskipun saat ini masih belum bisa menyalurkan LNG kepada PLN, anak usaha Pertagas ini, yakni PT Perta Arun Gas, akan mampu menyelesaikan proses tersebut dalam pekan ini. Ia menjelaskan pengaliran gas ke PLN itu tertunda lantaran harus mengubah meteran kilang LNG Arun yang sebelumnya dikelola PT Arun NGL. Perusahaan ini 45% sahamnya dimiliki ExxonMobil. Adapun total kebutuhan gas yang akan disalurkan kepada pembangkit PLN sebesar 135 mmscfd. Sebesar 40 mmscfd untuk pembangkit listrik Arun dan 95 mmscfd untuk pembangkit listrik Belawan.
Terminal Arun siap menyalurkan gas
LHOKSEUMAWE. PT Pertamina memastikan, pada pekan ini terminal penerimaan dan regasifikasi liquefied natural gas (LNG) Arun siap beroperasi. Sebab, BP sudah mengirimkan satu kargo berisi LNG 119.000 meter kubik pada 19 Februari 2015 lalu. Proyek ini juga sudah diresmikan Presiden Jokowi, pada Senin (9/3) kemarin. Direktur Utama Pertamina Gas (Pertagas) Hendra Jaya menjelaskan, meskipun saat ini masih belum bisa menyalurkan LNG kepada PLN, anak usaha Pertagas ini, yakni PT Perta Arun Gas, akan mampu menyelesaikan proses tersebut dalam pekan ini. Ia menjelaskan pengaliran gas ke PLN itu tertunda lantaran harus mengubah meteran kilang LNG Arun yang sebelumnya dikelola PT Arun NGL. Perusahaan ini 45% sahamnya dimiliki ExxonMobil. Adapun total kebutuhan gas yang akan disalurkan kepada pembangkit PLN sebesar 135 mmscfd. Sebesar 40 mmscfd untuk pembangkit listrik Arun dan 95 mmscfd untuk pembangkit listrik Belawan.