JAKARTA. Meski sempat tertunda, PT Pertamina (Persero) terus mengupayakan realisasi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis barunya, yakni Pertalite. Kilang-kilang dalam negeri sudah siap memproduksi bensin berkdar oktane 90 tersebut. Setelah izin niaga sudah dikeluarkan Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM, Pertamina bisa langsung mengeluarkan produknya. Menurut Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro, fasilitas yang dimiliki perusahaannya sudah bagus. Selain kilang, proses produksi pertalite yang merupakan hasil blending dari nafta dengan High Octane Mogas Component (HOMC) juga bisa dilakukan di terminal BBM. Total ada 119 terminal yang disebutnya punya kemampuan untuk memproduksi pertalite. Namun, hingga kini pihaknya masih mengkaji terminal BBM mana saja yang dirasa efisien untuk produksi. ’’Belum ditentukan di mana, yang pasti dibuat dalam negeri,’’ ujarnya kepada KONTAN, Senin (1/6).
Terminal BBM disiapkan produksi pertalite
JAKARTA. Meski sempat tertunda, PT Pertamina (Persero) terus mengupayakan realisasi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis barunya, yakni Pertalite. Kilang-kilang dalam negeri sudah siap memproduksi bensin berkdar oktane 90 tersebut. Setelah izin niaga sudah dikeluarkan Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM, Pertamina bisa langsung mengeluarkan produknya. Menurut Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro, fasilitas yang dimiliki perusahaannya sudah bagus. Selain kilang, proses produksi pertalite yang merupakan hasil blending dari nafta dengan High Octane Mogas Component (HOMC) juga bisa dilakukan di terminal BBM. Total ada 119 terminal yang disebutnya punya kemampuan untuk memproduksi pertalite. Namun, hingga kini pihaknya masih mengkaji terminal BBM mana saja yang dirasa efisien untuk produksi. ’’Belum ditentukan di mana, yang pasti dibuat dalam negeri,’’ ujarnya kepada KONTAN, Senin (1/6).