KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Center of Food, Energy, and Sustainable Development Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Abra Talattov menanggapi peristiwa kebakaran pipa penerimaan bahan bakar minyak (BBM) di Integrated Terminal BBM Jakarta, Plumpang pada Jumat (3/3). Menurutnya, Pertamina bisa mempertimbangkan pembangunan fasilitas depo baru tambahan di lokasi lain yang lebih aman dan jauh dari lingkungan pemukiman penduduk, mengingat ini bukan kali pertama terjadi kebakaran di Terminal BBM Plumpang. Dengan begitu, beban pasokan BBM dari TBBM Plumpang bisa dibagi dengan TBBM baru tersebut. “Jika nantinya ada TBBM (Terminal BBM) baru maka kapasitas Depo Plumpang bisa dikurangi dan dialihkan ke TBBM baru di sekitar Jabodetabek. Kalau sudah ada TBBM baru, risiko TBBM Plumpang bisa dibagi, termasuk dengan opsi mengurangi kapasitas BBM di Depo Plumpang,” kata Abra saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (3/3).
Integrated Terminal Jakarta PT Pertamina (Persero) di Plumpang merupakan salah satu Objek Vital Nasional. Baca Juga: BREAKING NEWS! Kasad Dudung: 14 Meninggal, 42 Terluka Dirawat di 4 Rumah Sakit Dalam publikasi Global Tank Storage yang dinukilkan ulang dalam siaran pers Pertamina tertanggal 2 Maret 2023, Integrated Terminal ini disebut-sebut sebagai terminal BBM terpenting di Indonesia, karena menyuplai sekitar 20% kebutuhan BBM harian di Indonesia atau sekitar 25% dari total SPBU Pertamina.