MOMSMONEY.ID - Ada beberapa tahapan yang harus dilalui sebelum Anda benar-benar jatuh cinta pada seseorang. Jatuh cinta bukan hanya dari perasaan semata. Ada ilmu yang bisa mendeskripsikan cinta disebut dengan
Science of Love. Ternyata, ada beberapa tahapan jatuh cinta menurut ilmu dan penelitian.
Baca Juga: Cek 6 Tanda Anda dan Pasangan Sama-Sama Siap Menikah di Sini Menurut hasil penelitian Dr. Helen Fisher di Rutgers, ada 3 tahap dalam jatuh cinta. Semua tahapan ini dipengaruhi oleh hormon yang ada di otak. Dimulai dari
lust, attraction hingga
attachment. Untuk mengetahui lebih lanjut simak penjelasannya berikut: Lust
Lust atau yang biasa dikenal dengan hawa nafsu terjadi pada tahapan awal jatuh cinta. Hormon yang terlibat pada tahap ini adalah hormon testosteron dan estrogen. Kebutuhan untuk bereproduksi menjadi tujuan pada tahapan ini. Karena pada tahap ini kebutuhan biologis manusia yang melibatkan hormon testosteron dan estrogen mulai terpengaruh.
Baca Juga: 6 Boundaries Alias Batasan Sehat untuk Diri Sendiri Attraction Tahap kedua adalah
attraction. Tahapan ini adalah tahapan jatuh cinta dimulai.
Attraction adalah ketertarikan yang terjadi pada lawan jenis. Hormon yang aktif bekerja pada tahap ini adalah dopamine dan noradrenaline. Dopamine adalah hormon yang membuat merasa bahagia. Sedangkan noradrenaline adalah hormon yang memiliki peran dalam memberikan respons tubuh. Yang membuat tubuh memiliki respons menggelikan ketika bertemu dengan orang yang disukai Pada tahap ini, perasaan malu-malu mulai muncul ketika berada di sekitar pasangan. Kemudian, mata akan berbinar, dan merasa deg-degan. Selain itu, perasaan seperti ada kupu-kupu di perut juga mulai timbul Attachment Keterikatan atau
attachment adalah tahap terakhir pada jatuh cinta. Hormon oxytocin dan vasopressin ialah dua hormon dominan yang terlibat pada tahap ini. Jika pada tahap 1 dan 2 hubungan romantis yang eksklusif menjadi hal yang utama atau dominan. Pada tahap ini, intimasi, bonding, dan ikatan seperti pertemanan lebih dominan. Tahapan ini juga menjadi faktor hubungan yang awet.
Pada tahap
attachment hubungan ikatan menjadi semakin kuat. Terutama dalam hal untuk membangun keluarga. Karena dalam tahap ini, bonding untuk tinggal bersama sebagai keluarga merupakan hal yang menjadi perhatian. Demikianlah tahapan jatuh cinta menurut penelitian ahli Dr. Helen Fisher. Anda pernah merasakan salah satunya?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Christ Penthatesia