Ternyata bisnis crepes masih tetap kress



Martabak super tipis atau biasa disebut crepes makin populer di Indonesia. Hadir dengan berbagai macam variasi isi dan toping, crepes kian banyak penggemarnya. Karena peluang usaha makanan ini masih cukup terbuka, banyak pemain yang menawarkan kemitraan atau waralaba crepes di Indonesia. Tawaran terbaru datang dari Syaifuddin, pemilik PT Bangun Indonesia yang membawahi usaha DeParis Crepes. Berdiri sejak 2004, usaha yang berbasis di Jakarta ini mulai menawarkan waralaba pada tahun 2009.Sejak mewaralabakan usahanya, Syaifuddin mengklaim telah memiliki sebanyak 100 mitra. Sekitar tujuh di antaranya berbentuk kafe. Para mitra tersebar di Jabodetabek, Bandung, Bogor, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Kalimantan, dan Sumatra. Untuk paket kafe, ia menyediakan berbagai macam pilihan menu di luar crepes. Di antaranya ada makanan Jepang seperti teriyaki dan lain-lain. Sementara pilihan minumannya ada es teh aneka rasa buah dan aneka kopi. "Saya menjual aneka minuman dan makanan yang membuat konsumen memiliki banyak pilihan," ujarnya.DeParis Crepes menawarkan tiga paket waralaba. Pertama, paket counter dengan investasi Rp 5,7 juta. Di sini mitra akan menjual crepes, teh, dan kopi saja. Dengan investasi sebesar itu, mitra akan mendapatkan bahan baku untuk penjualan selama seminggu. Estimasi omzet per hari sekitar Rp 250.000. Dalam waktu tiga bulan, mitra sudah balik modal.Kedua, paket roda dengan investasi Rp 7,2 juta. Mitra akan mendapatkan roda dorong dan bahan baku yang sama dengan paket counter. Estimasi omzet sebesar Rp 250.000 sampai Rp 400.000 per hari, dan balik modal dalam waktu tiga bulan.Terakhir paket kafe dengan investasi Rp 85 juta. Dengan modal sebesar itu, mitra akan mendapatkan pasokan bahan baku, peralatan masak, dan pelatihan. Estimasi omzet mitra diperkirakan mencapai Rp 2 juta per hari. Diperkirakan masa balik modalnya terjadi dalam waktu enam bulan sampai 12 bulan. Untuk semua paket investasi ini, mitra akan mendapatkan laba bersih sekitar 25% - 30%. Demi memudahkan mitra, DeParis Crepes juga tidak memungut royalti fee. Namun, jangka waktu franchise fee hanya berlaku lima tahun. Setelah itu, mitra harus memperpanjang lagi.Untuk paket kafe, harga minuman dibanderol Rp 7.000 - Rp 12.000 per gelas. Sementara itu, harga crepes mulai Rp 5.000 - Rp 9.000 per porsi. Harga jual untuk paket counter dan roda lebih murah, untuk minuman, harganya mulai Rp 3.000 - Rp 4.000 per gelasAlif Juhardi, salah seorang mitra DeParis Crepes, menilai bahwa usaha crepes masih cukup potensial lantaran banyak penggemarnya. Ia menjadi mitra DeParis Crepes selama 1,5 tahun terakhir dengan tiga paket booth. Ia mengaku, rata-rata omzetnya saat ini mencapai Rp 200.000-Rp 250.000 per hari. "Yang paling banyak membeli produk DeParis Crepes adalah anak-anak," ujarnya. Tapi, dari kalangan remaja dan dewasa juga tidak kalah banyak. Dalam sebulan, Alif dapat mengantongi omzet Rp 6 juta dengan laba bersih sekitar 30%. Kini, ketiga gerainya yang berlokasi di sekitar Pondok Kopi dan Buaran, Jakarta Timur, telah balik modal.Agar sukses mengelola usaha ini, menurut Alif, pada awal membuka usaha jangan segera mementingkan keuntungan. "Tetapi bagaimana menjaring pelanggan," ujarnya. Karena saingan di bidang crepes sudah cukup ketat, ia mengutamakan pelayanan yang baik dan mempertahankan rasa crepes-nya tetap enak. "Banyak yang saya temui pengusaha bermasalah bukan di produk tetapi justru di SDM-nya," ujar Alif.Untuk itu, pelatihan dan pengembangan karyawan sangat diperlukan bagi pengembangan usaha ini. Karyawan harus diajak memberi pelayanan terbaik dan menjaga citarasa serta kualitas crepes tetap enak. PT Bangun Indonesia R U (DeParis Crepes) Jl. Kramat Lontar H92.95 Jakarta Pusat Telp: 021-37301081

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Tri Adi