MOMSMONEY.ID - Sering jadi bahan pembicaraan, sudah kenal dengan
silent treatment? Jika belum, simak penjelasannya berikut ini. Salah satu fenomena yang kini sedang gencar dibicarakan di seluruh platform media sosial adalah
silent treatment. Istilah
silent treatment pertama kali digunakan pada abad ke-19 di dalam penjara yang cukup modern. Istilah ini merujuk pada hukuman yang berlaku di penjara bagi para napinya.
Para napi dilarang untuk berbicara, memanggil nama, dan bahkan wajah mereka akan ditutupi penutup wajah, sehingga tidak bisa melihat satu dengan lainnya.
Baca Juga: Apa Itu Playing Victim? Kenali 6 Tanda Berikut Namun, kini
silent treatment sudah banyak digunakan dalam berbagai aspek hubungan komunikasi. Salah satunya adalah dalam hubungan.
Silent treatment dalam hubungan masa kini sebagai suatu tindakan yang dilakukan seseorang dengan cara mengabaikan orang yang sedang berbicara dengannya. Cara yang dilakukan biasanya adalah dengan mendiamkan orang tersebut hingga mengabaikan keberadaannya sehingga komunikasi tidak bisa terjadi. Alasan seseorang melakukan
silent treatment sendiri cukup beragam. Salah satunya, dilansir dari laman
Medical News Today, adalah untuk menjauhi komunikasi. Biasanya, orang orang tersebut juga cenderung untuk menghindari konflik yang bisa terjadi dalam komunikasi. Bisa juga karena ada kesulitan seseorang untuk mengekspresikan perasaan sesungguhnya.
Baca Juga: Ingin Stop Jadi People Pleaser? Coba Terapkan 5 Cara Ini Saja Selain itu, tentu saja
silent treatment juga kerap digunakan sebagai bentuk hukuman terhadap seseorang dengan cara mendiamkan. Hal tersebut digunakan untuk menunjukkan kekuatan dan kontrol terhadap orang lain yang termasuk sebagai tindakan kekerasan emosi atau
emotional abuse. Untuk menghadapi situasi tersebut, laman
Health Line menyarankan, untuk menggunakan cara yang lebih hati hati dan perlahan. Mengungkapkan keinginan untuk memperbaiki keadaan secara halus dan perlahan perlu untuk digunakan. Dan, ada baiknyam jika perlu meminta maaf ketika alasan seseorang melakukan hal tersebut karena sebuah kesalahan yang telah dibuat.
Untuk menghadapi situasi ini, sebaiknya tidak menggunakan perasaan secara personal maupun rasa marah. Ancaman pun juga tidak disarankan untuk dilakukan saat berada pada situasi ini. Menawarkan beberapa solusi juga bisa digunakan untuk memudahkan kedua belah pihak menyelesaikan permasalahan selain dengan menggunakan
silent treatment. Itulah tadi penjelasan singkat mengenai
silent treatment, sejarah, dan juga ciri serta cara mengatasinya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Christ Penthatesia