Ternyata Ini Program Capres-Cawapres yang Disukai Anak Muda!



MOMSMONEY.ID - Praxis dan Election Corner UGM sebut anak muda lebih suka Presiden yang bisa buka lapangan kerja baru!

Dalam survei kuantitatif yang diadakan oleh Praxis dan Election Corner Fisipol UGM, serta diskusi bersama akademisi dan mahasiswa perwakilan Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Mulawarman (Unmul), dan Universitas Nusa Cendana (Undana) ada temuan menarik soal program Capres-Cawapres yang diminati anak muda. 

Baca Juga: 4 Cara Alami Bersihkan Usus Kotor, Salah Satunya Minum Jus


Temuan survei tentang prioritas program cenderung mengejutkan. Salah satu temuan menunjukkan program Pengawasan Kinerja Eksekutif berada di angkat 10%. Berbanding terbalik dengan program Pembangunan Ekonomi dan Penanggulangan Kemiskinan berada di prioritas program yang diimpikan dengan menyentuh angka 69,53%.

Perbandingan angka yang berbeda jauh ini menunjukkan para anak muda cenderung mengkhawatirkan isu-isu individual seperti ketersediaan lapangan kerja, hunian di masa depan serta faktor pendapatan ekonomi.

Isu ketersediaan lapangan pekerjaan menjadi sorotan utama bagi pemilih muda, karena hal ini berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari mereka. Dalam lingkungan di mana tingkat pengangguran yang masih tinggi, pemilih muda melihat pemimpin yang mampu menciptakan peluang pekerjaan baru sebagai pilihan yang menjanjikan. 

Baca Juga: Ternyata Ini 5 Manfaat Keuntungan Lakukan Meal Prep, Jarang Diketahui Loh

Oleh karena itu, calon pemimpin atau partai politik yang mampu memberikan solusi konkret terhadap masalah pengangguran akan lebih menarik bagi pemilih muda.

Lebih lanjut, meskipun isu lingkungan dan sumberdaya alam merupakan tantangan nyata yang menghadap negara berkembang, terdapat paradoks di kalangan pemilih muda. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa isu-isu tersebut belum menjadi prioritas utama bagi mereka.

Fenomena ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran atau pemahaman tentang dampak jangka panjang dari masalah lingkungan dan sumberdaya alam terhadap kehidupan mereka.

Baca Juga: Ini Daftar Pinjaman Online Resmi Terdaftar di OJK

Berbagai faktor mungkin mempengaruhi rendahnya prioritas ini, seperti kurangnya pendidikan lingkungan, ketidaksetujuan dalam menilai urgensi isu tersebut, atau fokus yang lebih mendesak pada pemenuhan kebutuhan ekonomi sehari-hari.

Dengan kata lain, situasi ini cukup memberikan kekhawatiran risiko masa depan terhadap kualitas demos di Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk menggali lebih dalam faktor-faktor yang memengaruhi prioritas pemilih muda, sekaligus menuntun pada pengembangan strategi pendidikan dan kesadaran yang lebih baik terkait isu-isu tersebut. 

Hanya dengan pemahaman yang lebih baik, pemilih muda dapat berperan aktif dalam memilih pemimpin dan kebijakan yang merangkul keberlanjutan ekonomi dan lingkungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Benedicta Alvinta