Ternyata Makanan dan Minuman Bisa Mempengaruhi Suasana Hati Jadi Lebih Bahagia



MOMSMONEY.ID - Tahukah Anda apa yang Anda konsumsi bisa mempengaruhi suasana hati? Makanya yuk cari tahu apa saja makanan dan minuman yang sebaiknya dikonsumsi dan tidak.

Melansir Woman and Home, beberapa jenis makanan bisa membuat suasana hati yang lebih bahagia. Nutrisionis Jenna Hope menjelaskan makanan yang kita makan memainkan peran penting untuk mendukung suasana hati kita sebagaimana nutrisi penting untuk memproduksi hormon serotonin yang membuat kita bahagia. 

Baca Juga: Ingin Beli Motor Listrik? Ini Tips Pilih Motor Listrik yang Tepat, Moms


Penelitian yang dilakukan King George’s Medical University menunjukan rendahnya Vitamin D pada tubuh membuat meningkatnya risiko perasaan tidak bahagia. Sementara itu karbohidrat memainkan peran penting untuk mendorong asam amino trytophan melewati penghalang darah otak untuk memproduksi serotonin. Sebagai hasilnya rendahnya kadar karbohidrat bisa membuat Anda tidak bersemangat. 

Adapun magnesium merupakan nutrisi penting yang mendukung serotonin dan dapat ditemukan dalam makanan seperti sayuran hijau, dark chocolate, pisang dan buncis. 

Menghindari makanan tertentu juga membantu mengatur suasana hatu Anda. Mengonsumsi makanan tinggi gula menyebabkan gula darah naik tajam yang bisa membuat Anda merasa kekurangan energi, suasana hati yang buruk dan ingin mengonsumsi lebih banuak gula.

Maka pilih makanan tinggi protein yang bisa menstabilkan kadar gula darah yang membuat suasana hati Anda semakin stabil.

Baca Juga: 8 Tipe Teman Toxic yang Harus Dihindari, dari yang Posesif hingga Penggosip

Selain itu, mengurangi konsumsi alkohol juga sangat bagus untuk suasana hati yang lebih bahagia. Kita semua tentu tahu rasanya setelah minum alkohol semalaman. Anda biasanya akan merasakan perut mual, sakit kepala dan lelah berlebihan. 

Perasaan ini membuat Anda merasa tidak bahagia tentunya. “Alkohol dikenal sebagai obat depresan dan dapat berdampak buruk pada tingkat kecemasan sebagian orang,” ungkap Jenna Hop. 

Hal ini disebabkan oleh lonjakan konsentrasi alkohol pada darah, diserati dengan rendahnya kadar serotonin yang biasanya terjadi setelah minum di malam hari. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Benedicta Alvinta