JAKARTA. Gedung Sarinah tetap dibuka untuk umum setelah peristiwa ledakan bom di Jalan MH Thamrin, kemarin. Namun, akses untuk masuk ke dalam Sarinah saat ini masih dibatasi. Meski tetap dibuka, tidak semua tenant di Sarinah ikut buka.
Gerai MCDonald’s salah satunya. Sehari pasca musibah ledakan bom terjadi, gerai McD di Sarinah sempat tutup hari Jumat (15/1) ini. Namun, gerai yang menjual makanan cepat saji itu sudah mulai beroperasi kembali mulai pukul 18.00 WIB. “Khusus untuk McDonald's di Sarinah, sesuai dengan himbauan yang dikeluarkan oleh pihak manajemen gedung Sarinah, hingga sore hari kami masih belum beroperasi, namun kami saat ini tengah bersiap untuk buka kembali setelah pihak gedung menyatakan aman untuk buka kembali,” kata Sutji Lantyka, Associate Director of Communications PT Rekso Nasional Food, pemegang waralaba McDonald's di pasar Indonesia. Sutji menjelaskan, setelah terjadi ledakan, langsung menutup restoran McDonald's di Sarinah. Hal ini dilakukan demi keselamatan konsumen dan juga para karyawan. Selain itu, perseroan juga menutup beberapa restoran seperti di STC Senayan, Central Plaza Sudirman dan juga Pasar Festival. Penutupan dilakukan lantaran lokasi gerai tersebut memiliki resiko tinggi untuk menjadi sasaran terjadinya ledakan bom. Sementara itu, untuk restoran McDonald's di lokasi-lokasi lain tetap buka. Meski demikian, Sutji mengaku perseroan tetap meningkatkan kewaspadaan sesuai dengan prosedur keamanan di McDonald's, seperti lebih sering melakukan pemeriksaan di dalam restoran. Sebagai langkah preventif lainnya, pada Kamis kemarin, restoran McDonald's yang masih beroperasi diseluruh Indonesia tutup pada pukul 22.00 WIB. “Jadi khusus kemarin kami tidak beroperasi 24 jam. Namun hari ini operasional McDonald's sudah berjalan normal kembali yaitu buka pada pukul 07.00 pagi hari dan kembali beroperasi 24 jam di restoran-restoran yang memang selama ini sudah 24 jam, mulai hari ini,” kata Sutji kepada KONTAN, Jumat (15/1). Lebih lanjut Sutji menambahkan, untuk restoran yang berlokasi di dalam mall, perseroan mengikuti ketentuan yang diberlakukan oleh pengelola mall tersebut. Pasca terjadinya peristiwa ledakan bom, McDonald’s mendapat pengaruh atas penurunan penjualan di lokasi yang dekat dengan tempat kejadian perkara (TKP). “Tentu saja di lokasi yang terkena bom, ada pengaruh terhadap penjualan karena kami tidak beroperasi dan tutup lebih cepat kemarin. Ini juga berpengaruh terhadap penjualan kami di malam hari. Namun pengaruhnya tidak signifikan,” ucap Sutji,
Ia mengungkapkan, apabila terjadi penurunan jumlah konsumen di gerai yang dekat dengan lokasi meledaknya bom, merupakan hal yang wajar karena kejadian bom tersebut masih segar dalam ingatan. Selain itu, masih banyak juga warga masyarakat yang masih menghindari untuk berada di pusat-pusat perbelanjaan. “Tapi pengaruhnnya tidak terlalu signifikan. Karena konsumen juga sudah kembali menikmati menu makan di sana. Kami juga tetap meningkatkan kewaspadaan,” kata Sutji. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto