Teror Prancis, satu polisi tewas ditembak



PARIS. Seorang polisi Prancis ditembak mati dan dua lainnya luka-luka dalam sebuah penembakan di pusat kota Paris pada Kamis (20/4) malam sebelum pria bersenjata itu dibunuh oleh petugas, kata polisi dan Kementerian Dalam Negeri.

Polisi setempat mengatakan ada beberapa orang yang terlibat dalam serangan yang berlangsung di jaringan toko Marks and Spencer di dekat satu stasiun kereta bawah tanah tersebut.

Turis dan orang-orang yang berada di lokasi berlarian menyelamatkan diri dan pihak berwenang sudah memerintahkan evakuasi sebagian kawasan di Champs Elysees, salah satu ruas jalan paling terkenal di dunia.


Wartawan BBC di Paris, Hugh Schofield, mengatakan tembakan terjadi sekitar pukul 21.00 waktu setempat, yang langsung membuat orang-orang yang berada tempat kejadian panik dan menyelamatkan diri.

Para pejabat keamanan mengatakan insiden yang terjadi hanya beberapa hari sebelum pemungutan suara putaran pertama pemilihan presiden ini 'mungkin adalah tindak terorisme' dan penyelidikan antiterorisme sudah mulai dilakukan.

"Kalau melihat peristiwanya, para anggota polisi memang sengaja dijadikan sasaran," kata Pierre-Henry Brandet, juru bicara Kementerian Dalam Negeri.

Sebelumnya, pejabat Kementerian Dalam Negeri kepada kantor berita Reuters mengatakan 'terlalu dini untuk mengetahui motif penembakan'.

Sumber-sumber polisi, juga kepada Reuters, mengatakan bahwa mungkin ini adalah upaya perampokan bersenjata.

Asal tahu saja, pemerintah Prancis masih menerapkan keadaan darurat setelah terjadi serangan terkoordinasi di Paris pada 2015 yang menewaskan 130 orang.

Dan isu terorisme serta perlunya perlindungan rakyat dari serangan teror menjadi salah satu tema penting kampanye pemilihan presiden.

Tak kurang dari 50.000 petugas dikerahkan untuk mengamankan pemungutan suara pilpres hari Minggu (23/4).

Editor: Yudho Winarto