Teroris di Temanggung Adalah Ibrohim



JAKARTA. Markas Besar Polri menegaskan bahwa teroris yang tewas di Temanggung, Jawa Tengah adalah Ibrohim alias Boim, perencana peledakan bom di JW Marriot dan Ritz-Carlton. "Dia perencana, pengatur pelaksana pengeboman, dan disiapkan sebagai pengantin untuk peledakan bom berikutnya di kediaman pribadi Presiden," ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Nanan Soekarna, di RS Polri Sukanto, Kramat Jati, Rabu (11/8). Nanan mengatakan, polisi telah menangkap dan menembak delapan orang pelaku teroris. "Delapan orang itu Amir Abdilah, Dani di JW Marriot, Nana di Ritz, Ibrahim, Air, Wawan Eko, Aris sutanto, Indra atau Hendra, yang sudah ditangani kepolisian," kata Nanan. Tanpa memerinci lebih lanjut, polisi mengatakan masih memburu tiga atau empat pelaku teroris lain.

Tim Disaster Victim Identification (DVI) sendiri sudah melakukan pengecekan jenazah. Pertama, Dani Permana yang diduga bunuh diri di JW Marriot."Kepastian didapat dengan metode DNA, kondisi tubuhnya menyedihkan. Match 100% dengan sampel pembanding," ujar Ketua DVI Brigjen Pol Edi Saparwoko. Korban selanjutnya adalah Eko Joko Santoso, sebagai perakit bom yang tertembak mati di TKP Jati Asih Bekasi. Eko dicek dengan metode sidik jari. Adapun Aher atau Air Setiawan yang terlibat dalam pengeboman di Kedubes Australia dicocokkan dengan metode sidik jari dan DNA.

"Jenazah di Temanggung kami cocokkan dengan sampel keluarga di Johor Baru, keluarga di Cilacap, di Klaten, dan tidak cocok semua. Setelah dicocokkan dengan Keluarga di Cilimus dengan istri dan dua putri, ternyata match. Almarhum adalah Ibrohim alias Aang, atau Boim," ujar Edi. Pihak kepolisian memaparkan, Ibrohim adalah pihak yang melakukan survei terhadap restoran JW Lounge di hotel JW Marriot. Ibrohim mengusulkan kepada Saifudin Zuhri agar meledakkan restoran itu lantaran kerap menjadi tempat meeting pada setiap Jumat pagi. Ia juga mengusulkan agar Ritz-Carlton dijadikan target. "Ibrohim memfasilitasi survei kedua hotel tersebut kepada pelaku bom. Ibrohim memasukkan pelaku Nana Maulana pada 8 Juli untuk survei," ucap Nanan Soekarna. Selain itu, Ibrohim juga memiliki peran memasukkan bom dalam kardus bunga melalui loading dock JW Marriot pada 16 Juli 2009 pagi. Nanan mengatakan, bom dibawa dari Pondok Jaya, Jakarta Selatan. "Bom ini dikirim ke kamar 1808 yang ditempati pelaku bom bunuh diri, Danny Dwi Permana," kata dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan