Terpacu data inflasi, poundsterling menyalip euro



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walaupun kondisi ekonomi kawasan Uni Eropa menunjukkan perbaikan, tetapi mata uang euro tetap berada di bawah tekanan pounsterling. Meski sempat unggul pada sesi perdagangan Asia, tetapi setelah data inflasi Inggris dirilis, euro malah berbalik melemah. Pencapaian inflasi Inggris yang lebih baik dari perkiraan membawa poundsterling menyalip euro.

Mengutip Bloomberg, Selasa (13/2) pukul 18.00 WIb, pasangan EUR/GBP turun 0,12% ke level 0,8873 dibanding hari kemarin. Sebelumnya di sesi awal, sekitar pukul 13.45 WIB, pasangan kedua mata uang ini masih sempat naik 0,03% ke level 0,8887.

“Sebenarnya euro ini masih tertekan konflik politik di Jerman,” kata Faisyal, analis PT Monex Investindo Futures kepada Kontan.co.id.


Setelah terjadi kesepakatan antara Kanselir Jerman Angela Merkel dan Partai Sosial Demokrat untuk membentuk koalisi, hingga kini masih belum terjadi kesepakatan lanjutan. Partai Sosial Demokrat masih belum merilis keputusan resminya. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan nasib pucuk pemerintahan Jerman selanjutnya.

Sebaliknya, meski juga dibayangi belum selesainya perundingan keluarnya Inggris dari Uni Eropa, tetapi poundsterling sedikit mendapat angin segar dari data ekonomi yang dirilis Selasa sore. Inflasi Januari mencapai 3%, lebih tinggi dari perkiraan yaitu 2,9%. Itu sekaligus menunjukkan Inggris berhasil mempertahankan hasil yang sama seperti Desember lalu.

Sebenarnya, menurut Faisyal, secara fundamental, baik Uni Eropa maupun Inggris kondisi ekonominya cukup positif. Masing-masing Bank Sentral tengah merencanakan kenaikan suku bunga acuan. Pertarungan kedua pasangan mata uang ini hanya bergantung pada kondisi politik saja.

“Secara teknikal, euro masih ada peluang untuk naik lagi pada Selasa (14/2),” imbuhnya.

Hampir semua indikator masih memberi sinyal kenaikan. Posisi harga saat ini berada di atas garis moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200 yang mengindikasikan penguatan. Begitu juga dengan indikator moving average convergence divergence (MACD) yang masih berada diarea positif. Hanya stochastic yang menunjukkan peluang koreksi jangka pendek, karena berada di level 44,55 dan indikator relative strength index (RSI) yang bertengger di level 40,89.

Rekomendasi : Buy on dips Support : 0,8830 - 0,8810 - 0,8770 Resistance : 0,8890 - 0,8925 - 0,8970

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini