KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat Moody's menyatakan bahwa penguatan dollar Amerika Serikat (AS) sejak pertengahan April menyebabkan beberapa negara mengalami depresiasi mata uang yang tajam dan menurunkan cadangan devisa. Salah satunya Indonesia. Menurut riset Moody's Investors Service, Kamis (28/6), hal ini menyebabkan peningkatan risiko kredit bagi negara dengan kebutuhan pendanaan eksternal yang besar. Beberapa negara yang paling rentan terhadap dollar AS yang lebih kuat adalah Argentina (B2 stabil), Ghana (B3 stabil), Mongolia (B3 stabil), Pakistan (B3 negatif), Sri Lanka (B1 negatif), Turki (Ba2 tengah direview untuk downgrade), dan Zambia (B3 stabil). Selain itu, Chili (Aa3 negatif), Kolombia (Baa2 negatif), Indonesia (Baa2 stabil) dan Malaysia (A3 stabil) juga terkena, tetapi negara-negara ini, menurut Moody's, memiliki penyangga keuangan dan kelembagaan yang menurunkan kerentanan jangka pendek.
Terpapar dampak penguatan dollar AS, Indonesia punya buffer lebih kuat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat Moody's menyatakan bahwa penguatan dollar Amerika Serikat (AS) sejak pertengahan April menyebabkan beberapa negara mengalami depresiasi mata uang yang tajam dan menurunkan cadangan devisa. Salah satunya Indonesia. Menurut riset Moody's Investors Service, Kamis (28/6), hal ini menyebabkan peningkatan risiko kredit bagi negara dengan kebutuhan pendanaan eksternal yang besar. Beberapa negara yang paling rentan terhadap dollar AS yang lebih kuat adalah Argentina (B2 stabil), Ghana (B3 stabil), Mongolia (B3 stabil), Pakistan (B3 negatif), Sri Lanka (B1 negatif), Turki (Ba2 tengah direview untuk downgrade), dan Zambia (B3 stabil). Selain itu, Chili (Aa3 negatif), Kolombia (Baa2 negatif), Indonesia (Baa2 stabil) dan Malaysia (A3 stabil) juga terkena, tetapi negara-negara ini, menurut Moody's, memiliki penyangga keuangan dan kelembagaan yang menurunkan kerentanan jangka pendek.