KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Anjloknya bursa Wall Street mulai meningkatkan kekhawatiran resesi yang bakal mempengaruhi transaksi di bursa. Pasca proyeksi mengerikan pada Selasa (2/10) mengenai prospek sektor manufaktur dari Institute for Supply Management (ISM) yang mengguncang pasar, investor kini menunggu laporan layanan ISM Kamis (3/10) dan laporan ketenagakerjaan hari Jumat (4/10) untuk mengkonfirmasi atau meredam kekhawatiran resesi. Mengutip Reuters, Kamis (3/10) para investor juga bakal mencari bukti tentang kekuatan segmen konsumsi, yang telah menjadi landasan ekspansi ekonomi Amerika Serikat (AS) saat ini. "Saya lebih peduli pada titik ini daripada titik mana pun sepanjang tahun. Bahan utama adalah ketika resesi bisnis berdampak pada konsumen dan kami mendapatkan resesi total," kata Phil Blancato, Kepala Eksekutif Ladenburg Thalmann Asset Management di New York.
ISM muncul di 47,8% pada hari Selasa, level terendah dalam lebih dari 10 tahun karena tensi perang dagang yang membebani ekspor. Hal itu membuat Dow Jones dan S&P 500 mencatatkan penurunan harian terbesar sejak 23 Agustus 2019.