KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan awal bulan ini dengan buruk. Senin (2/3), IHSG kembali ditutup melemah ke level 1,68% ke level 5.361,246. Pelemahan ini sekaligus melengkapi pergerakan IHSG yang melemah 14,89 sepanjang tahun 2020. Investor asing juga berlomba-lomba menarik dananya keluar dari pasar saham tanah air. Hari ini saja, investor asing melakukan aksi jual bersih (
net sell) hingga Rp 325,37 miliar di pasar reguler. Dalam sepekan, jumlah dana asing yang cabut dari pasar saham domestik lebih dahsyat lagi. Hanya dalam sepekan, asing telah membawa kabur dananya dari pasar saham domestik mencapai Rp 3,69 triliun di pasar regular dan Rp 3,95 triliun di semua pasar.
Baca Juga: IHSG ambles, investor bisa melakukan ini Melansir RTI Business, berikut ini merupakan 10 saham yang paling banyak dilepas asing dalam sepekan (di pasar reguler).
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), net sell Rp 1,4 triliun
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), net sell Rp 811,1 miliar
- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), net sell Rp 727,7 miliar
- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), net sell Rp 388,9 miliar
- PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), net sell Rp 151,9 miliar
- PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), net sell Rp 144,2 miliar
- PT Gudang Garam Tbk (GGRM), net sell Rp 104,9 miliar
- PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), net sell Rp 81,6 miliar
- PT. H.M Sampoerna Tbk (HMSP), net sell Rp 73,5 miliar.
- PT United Tractors Tbk (UNTR), net sell Rp 72,7 miliar
Baca Juga: Kapitalisasi saham BUMN melempem, ini saran analis Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas mengayakan, asing bisa saja melanjutkan aksi jual bersih. Dalam waktu dekat indeks akan menguji di level 5.251. Jika IHSG tembus ke bawah level ini, maka skenario terburuk IHSG bisa menyentuh level 5.022. Aksi jual yang terus dilakukan asing juga akan meningkatkan peluang IHSG untuk menyentuh level
support tersebut. Senada, Analis Panin Sekuritas William Hartanto memprediksi asing masih akan melanjutkan aksi
net sell. "Asing masih bisa melakukan net sell karena kepanikan penyebaran virus corona,” kata dia, Senin (2/3).
Baca Juga: IHSG terkena demam corona, simak rekomendasi dari tiga analis ini Dus, dalam kondisi pasar saat sekarang, kedua analis kompak merekomendasikan investor untuk
wait and see terlebih dahulu. Hingga berita ini diturunkan, jumlah kematian akibat virus ini mencapai 3.048 jiwa di seluruh dunia. Mayoritas jumlah kematian berasal dari China daratan, sementara Iran menjadi negara terbesar di luar China dengan jumlah kematian mencapai 54 orang. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari