KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Kantor Presiden Rusia alias Kremlin mendesak warga Rusia untuk bersatu di sekitar Presiden Vladimir Putin, setelah lebih dari satu minggu dia memerintahkan serangan ke Ukraina. Protes anti-perang pecah di sejumlah kota Rusia sejak invasi ke Ukraina bergulir pada 24 Februari lalu, dengan polisi menahan lebih dari 8.000 peserta, menurut OVD-Info, kelompok hak asasi yang melacak penangkapan politik. Sementara sejumlah tokoh Rusia terkemuka juga bergabung dengan "paduan suara" kecaman internasional atas serangan Rusia ke Ukraina.
Terpecah, Kremlin Desak Warga Rusia untuk Bersatu Dukung Invasi Putin ke Ukraina
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Kantor Presiden Rusia alias Kremlin mendesak warga Rusia untuk bersatu di sekitar Presiden Vladimir Putin, setelah lebih dari satu minggu dia memerintahkan serangan ke Ukraina. Protes anti-perang pecah di sejumlah kota Rusia sejak invasi ke Ukraina bergulir pada 24 Februari lalu, dengan polisi menahan lebih dari 8.000 peserta, menurut OVD-Info, kelompok hak asasi yang melacak penangkapan politik. Sementara sejumlah tokoh Rusia terkemuka juga bergabung dengan "paduan suara" kecaman internasional atas serangan Rusia ke Ukraina.