KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pendapatan PT RMK Energy Tbk (
RMKE) menyusut di sembilan bulan pertama 2023. Laporan keuangan interim perusahaan menunjukkan, RMKE membukukan pendapatan Rp 1,85 triliun di sepanjang Januari-September 2023 Jumlah tersebut turun 3,39% dibanding realisasi pendapatan RMKE periode Januari-September 2022 yang mencapai Rp 1,90 triliun. Direktur Keuangan RMKE, Vincent Saputra, menerangkan bahwa penurunan pendapatan terjadi lantaran normalisasi harga batubara. “Koreksi harga komoditas memang cukup berpengaruh ke kami dari sisi segmen penjualan batubara. Oleh karena itu kami juga mengoptimalkan sisi jasa,” ujarnya dalam
public expose Kamis (2/11). Baca Juga: RMK Energy (RMKE) Siapkan Capex Rp 300 Miliar pada 2024 Secara terperinci, pendapatan usaha dari segmen penjualan batubara RMKE berjumlah sebesar Rp1,2 triliun di Januari-September 2023, turun sebesar 19,5% dibanding realisasi periode sama tahun lalu. Pertumbuhan segmen jasa ini ditopang oleh kenaikan volume bongkaran kereta dan muatan tongkang yang tumbuh masing-masing sebesar 9,7% YoY dan 14,5% YoY. Jumlah bongkaran kereta dan muatan tongkang hingga September 2023 masing-masing telah mencapai 9,2 juta MT dan 6,2 juta MT. Menurut Vincent, peningkatan kinerja operasional dari segmen jasa batubara ini tidak terlepas dari on-time performance (OTP) bongkar kereta yang jauh lebih cepat 41 menit menjadi 3:25 jam per kereta dibandingkan waktu bongkar kereta pada periode yang sama tahun lalu 4:06 jam. “Penggunaan bahan bakar meningkat sebesar 10,9% seiring dengan peningkatan volume angkutan batubara, namun rasio penggunaan bahan bakar per metrik ton (MT) batubara tetap lebih efisien dari 0,91 liter per MT tahun lalu menjadi 0,88 liter/MT tahun ini atau lebih efisien sebesar 3,2% YoY pada 9 bulan pertama 2023,” imbuh Vincent.
Seiring pendapatan yang susut, pengeluaran RMKE pada sejumlah pos beban juga ikut turun. Beban pokok pendapatan misalnya, tercatat turun 4,29% yoy dari semula Rp 1,46 triliun di Januari-September 2022 menjadi Rp 1,40 triliun di Januari-September 2023.
Berikutnya, beban keuangan juga mengalami penurunan 28,59% yoy dari semula Rp 22,45 miliar di Januri-September 2022 menjadi Rp 16,03 miliar di Januari-September 2023. RMKE mengantongi laba yang didistribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih Rp 282,36 miliar di Januari-September 2023. Jumlah tersebut tumbuh 2,55% dibanding realisasi laba bersih periode Januari-September 2022 yang sebesar Rp 275,32 miliar. Hingga tutup tahun 2023 nanti, RMKE masih membidik target pendapatan Rp 3,2 triliun. “Dengan penurunan harga batubara secara pendapatan kami tetap berupaya untuk memenuhi target kita di tahun ini, Rp 3,2 triliun. Memang tantangan kita bukan di normalisasi harga, tapi untuk menyelesaikan sanksi administrasi sehingga operasi kami bisa kembali normal,” kata Vincent. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .